Sementara penendang pamungkas timnas Italia, Jorginho, gagal.
Setelah kegagalan itu, timnas Inggris baik pemain maupun pelatihnya, Gareth Southgate, langsung jadi sasaran kritk.
Pengamat sepak bola Inggris, Roy Keane, menjadi salah satu orang yang turut mengkritik kegagalan timnas Inggris dalam adu penalti tersebut.
Menurut Roy Keane, pemain timnas Inggris yang lebih senior seperti Raheem Sterling atau Jack Grealish harusnya menawarkan diri untuk menjadi penendangng penalti alih-alih bersembunyi.
"Kalau Anda adalah Grealish atau Sterling, Anda tak bisa membiarkan seorang anak muda melangkah di depan Anda," tutur Keane seperti dikutip BolaSport.com dari Dailymail.
Baca Juga: Gelandang Persib Bandung Menikmati Materi yang Diberikan Pelatih
"Anda tak bisa membiarkan pemuda 19 tahun berjalan di depan, sedangkan Anda telah memainkan banyak laga, lebih berpengalaman, dan Sterling memenangi banyak trofi."
"Saya tidak bilang bahwa mereka (Grealish dan Sterling) tak dipersiapkan. Mungkin mereka direncanakan menjadi penendang keenam atau ketujuh. Namun, itu sulit," ucap Keane menambahi.
Tak lama setelah Keane melontarkan kritiknya itu, salah satu pemain yang disebut dalam klaimnya tadi, yakni Jack Grealish, langsung memberikan tanggapan.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | daily mail, Mirror |
Komentar