"Saat ini, tidak ada yang pasti. Ketika ada keputusan dari VFF, kami akan memberi tahu klub," imbuhnya.
Meski belum resmi, banyak klub V.League 1 yang menentang rencana ini.
Salah seorang petinggi klub V.League 1 bahkan mengatakan penundaan liga selama enam bulan bisa membuat timnya jatuh bangkrut.
"Kalau liga ditunda hingga tahun depan, kami tetap harus membayar gaji pemain dan bonus mereka," ucap sang petinggi klub seperti dilansir dari VnExpress.
Baca Juga: Bis Baru Semangat Baru, Harapan Presiden Arema FC Lewat Armada Baru
"Klub bisa bangkrut. VPF harus menyediakan bantuan finansial untuk klub."
"Jika mereka (VPF) berpikir liga tidak bisa dilanjutkan, lebih baik kompetisi musim ini dibatalkan dan mulai liga musim 2022," katanya.
Berdasarkan data dari VnExpress, rata-rata klub di Liga Vietnam mengeluarkan biaya sekitar Rp633 juta hingga Rp1,2 miliar per bulan untuk operasional.
Direktur Nam Dinh FC, Tran Thai Toan, juga menilai penundaan liga hingga Februari 2022 sebagai hal yang absurd.
Baca Juga: Tiga Anak Kesayangan Shin Tae-yong Gabung Ansan Greeners, Satu Bukan Anak Kandung
Editor | : | Hugo Hardianto Wijaya |
Sumber | : | vnexpress.net, vocketfc.com |
Komentar