Schwantz lantas menyentil bahwa menjadi pembalap yang cakap tidak cukup di MotoGP.
Juara GP500 satu kali tersebut percaya bahwa mental yang kuat juga menentukan kesuksesan seorang pembalap pada MotoGP.
"Kalau rekan setim Anda terus menang dan memimpin kejuaraan, Anda bisa dengan mudah merasa sedih," sambung Schwantz.
"Akan tetapi, Anda harus tetap fokus dengan diri Anda sendiri, melakukan yang terbaik, dan membawa hasil sebaik mungkin hingga akhir musim."
Baca Juga: Max Verstappen Anggap Lewis Hamilton 'Tidak Sopan dan Tidak Sportif'
Schwantz juga kesulitan memahami rumor bahwa Vinales akan bergabung dengan Aprilia setelah meninggalkan Yamaha.
Dikaitkan dengan tim yang kalah kompetitif, Vinales disebut Schwantz memang tidak merasa bahagia berada di tim Monster Energy Yamaha.
"Dia pasti benar-benar tidak senang di Yamaha," kata pria asal AS tersebut.
"Aleix Espargaro selalu mengklaim Aprilia sangat dekat dengan tim papan atas dan kemudian dia finis di posisi kedelapan."
"Jadi Aprilia tidak sedekat itu untuk menjadi motor pemenang, untuk saat ini belum," tukasnya.
Baca Juga: BREAKING NEWS - Dani Pedrosa Bakal 'Comeback' pada MotoGP Styria 2021
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar