BOLASPORT.COM - Insiden yang mengakibatkan kematian para suporter Liverpool pada final Piala FA 1989 atau yang dikenal dengan Tragedi Hillsborough, menelan korban jiwa ke-97 setelah 32 tahun berlalu.
Seorang penggemar Liverpool bernama Andrew Devine ditetapkan sebagai korban ke-97 Tragedi Hillsborough setelah meninggal pada Senin (26/7/2021).
Andrew Devine meninggal usai menderita kerusakan otak yang parah dan tidak dapat diperbaiki sebagai akibat dari Tragedi Hillborough pada tahun 1989.
Pengadilan koroner Liverpool pun memutuskan Andrew Devine secara hukum menjadi korban terbaru dari bencana tersebut.
Baca Juga: Karena COVID-19, Liverpool Tunda Kegiatan untuk Peringati Tragedi Hillsborough
Dalam sebuah pernyataan di laman resmi Liverpool yang mengumumkan berita tersebut, keluarga Devine mengatakan mereka menyambut baik keputusan koroner.
"Dengan sangat sedih dan kehilangan yang luar biasa kami dapat mengonfirmasi bahwa Andrew Devine meninggal kemarin pada usia dini 55 tahun," kata keluarga Devine, dikutip BolaSport.com dari laman resmi Liverpool.
"Kehancuran kolektif kami luar biasa, tetapi juga kesadaran bahwa kami diberkati memiliki Andrew bersama kami selama 32 tahun sejak tragedi Hillsborough."
"Kami menyambut baik kesimpulan dari koroner, Andre Rebello, yang dibuat hari ini di pengadilan koroner Liverpool, bahwa Andrew dibunuh di luar hukum, menjadikannya kematian ke-97 dari peristiwa tragis yang terjadi pada 15 April 1989."
"Seperti biasa, pikiran kami bersama semua orang yang terkena dampak Hillsborough. Kami akan meminta agar privasi kami dihormati pada saat yang menyedihkan ini," lanjut pernyataan tersebut.
Tragedi Hillsborough terjadi pada laga semifinal Piala FA antara Liverpool dan Nottingham Forest di Hillborough Stadium.
Baca Juga: Tiba di Liverpool, PSG Beri Penghormatan untuk Tragedi Hillsborough 1989
Hal itu bermula ketika terjadi penumpukan penggemar Liverpool setelah polisi setempat memutuskan membuka dua akses gerbang menuju tribune teras.
Namun, pihak kepolisian luput memantau jumlah penonton yang masuk ke dalam tribune tersebut hingga akhirnya tak mampu menampung.
Kondisi saat itu diperparah dengan adanya pagar pembatas antara tribune dan lapangan sehingga suporter yang berada paling depan terjepit dan tidak bisa menyelamatkan diri.
Sebanyak 95 suporter, yang terdiri dari pria, wanita, dan anak-anak, tewas pada insiden tersebut.
Pada 1993, korban tewas bertambah menjadi 96 orang setelah seorang penggemar yang menderita kerusakan otak, Tony Bland, meninggal dunia setelah dukungan hidupnya ditarik sesuai izin pengadilan.
Adapun keluarga dari 96 korban harus berjuang selama 27 tahun melalui sistem hukum untuk melawan narasi yang dikemukakan oleh Kepolisian South Yorkshire, yang menyalahkan para korban, pendukung Liverpool sendiri, atas bencana tersebut.
Menurut laporan The Guardian, pada tanggal 26 April 2016 setelah pemeriksaan baru yang berlangsung lebih dari dua tahun, juri mencapai putusan bahwa 96 orang dibunuh secara di luar hukum karena kelalaian petugas polisi yang berwenang, David Duckenfield.
Pada November 2019, Duckenfield dinyatakan tidak bersalah atas pembunuhan dalam persidangan ulang di pengadilan Preston yang dimulai pada 7 Oktober.
Sidang pertama atas dakwaan yang sama, yang disidangkan oleh hakim yang sama, Sir Peter Openshaw, berakhir pada 3 April dengan juri tidak dapat mencapai putusan.
Baca Juga: Chelsea dan Liverpool Harus Coba Tikung Jack Grealish dari Manchester City
Adapun keputusan koroner mengklasifikasikan kematian Devine sebagai pembunuhan di luar hukum, sama seperti terhadap 96 korban lainnya, yang berusia antara 10 dan 67 tahun.
Devine sendiri berusia 22 tahun ketika datang untuk menonton pertandingan Liverpool itu.
Luka-luka Devine sangat parah sehingga dokter awalnya memberi tahu keluarganya bahwa dia tidak mungkin bertahan hidup hari itu.
Dia kemudian menghabiskan enam minggu dalam perawatan intensif di Rumah Sakit Royal Hallamshire Sheffield.
Kemudian, dia dipindahkan ke rumah sakit spesialis lain di seluruh Inggris sebelum kembali ke rumah untuk dirawat oleh orang tuanya di pinggiran Liverpool, Mossley Hill.
Meskipun tidak dapat berkomunikasi dan membutuhkan perawatan pribadi 24 jam, Devine menjadi terkenal di antara para penggemar dan para pemain klub sepak bola Liverpool yang dicintainya.
Baca Juga: Virgil van Dijk Kembali Merumput, Jamie Carragher Wanti-wanti Liverpool
Pada tahun 2019, rumahnya dikunjungi oleh bus terbuka Liverpool selama parade kota ketika tim memenangi Liga Champions atas permintaan wakil kapten, James Milner.
Dalam pernyataan resmi mereka, Liverpool mengatakan sangat bersedih dengan meninggalnya Devine.
"Pendukung Liverpool seumur hidup, Andrew, terus menghadiri pertandingan di Anfield jika memungkinkan meskipun menderita cedera yang mengubah hidup di Hillsborough pada 15 April 1989," tulis Liverpool.
Editor | : | Septian Tambunan |
Sumber | : | Liverpoolfc.com, The Guardian |
Komentar