"Di situ, saya terbayang wajah istri dan Rahmat yang masih kecil. Saya tidak bisa membayangkan bagaimana nasib keluarga jika saya tetap memaksakan diri tampil," timpalnya.
Kini, semua menjadi indah pada waktunya. Keikhlasan Erwin mundur dari pentas olahraga dunia telah terbalaskan melalui anaknya.
Erwin yang turut diberangkatkan ke Olimpiade Tokyo 2020 sebagai pelatih menjadi saksi putranya berdiri di podium pemenang medali.
"Di Olimpiade 2004 Athena, saya tidak bisa naik panggung. Tapi, di Olimpiade 2020 Tokyo, Rahmat menggantikan saya naik panggung dan menyumbangkan medali perunggu," tutur Erwin.
"Di Athena, saya menangis, Tetapi, di Tokyo, saya terharu melihat anak saya mewujudkan mimpi saya."
"Kebahagian saya dan istri semakin lengkap karena Rahmat meraih perunggu, di luar ekspetasi saya karena yang sekadar menargetkan delapan besar," ucapnya lagi.
Erwin ingat dengan ucapan anak semata wayangnya ketika sedang diajak berlatih angkat besi di umur 8 tahun.
Ucapan Rahmat tersebut kini telah terbukti. Dia membuat bangga Erwin atas jerih payahnya mengharumkan nama keluarga dan negara.
Baca Juga: Starting Grid F1 GP Hongaria 2021 - Mercedes Kangkangi Red Bull, Ferrari Melempem
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | TIM MEDIA CDM KONTINGEN INDONESIA |
Komentar