"Sebenarnya perjalannya panjang bisa sampai berkelana ke Guatemala karena sudah 16 tahun, tetapi semua berawal dari tahun 2005 di Peru," tutur Muamar Qadafi.
Kala itu, dua teman Qadafi yang juga berasal dari PB Djarum, Roy Purnomo dan Agustino Sasono, mendapat tawaran menjadi sparring partner di tim nasional bulu tangkis Peru.
Secara kebetulan, pelatih Peru, Ge Cheng, berencana mundur dari jabatannya karena ingin mengikuti program dari BWF.
"Kemudian, Ge Cheng bercerita ke dua teman saya itu," ucap Qadafi.
"Lalu, teman saya menghubungi, meyakinkan saya soal kelangsungan (hidup) saya di sana."
"Awalnya, saya ragu karena di PB Djarum, dari segi fasilitas dan jaminan masa depan yang diberikan sudah sesuai standar," kata pelatih kelahiran Solo, Jawa Tengah, itu.
Namun, zona nyaman yang sudah didapat ini dirasa Qadafi tak cukup.
Selaku pelatih yang memulai karier sejak tahun 2001, Qadafi mengaku memiliki impian menjadi bagian dari event-event besar dunia, termasuk Olimpiade.
Baca Juga: Sulit Buntuti Dani Pedrosa, Valentino Rossi Gagal Tembus 10 Besar pada MotoGP Styria 2021
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | Kompas.com |
Komentar