BOLASPORT.COM - Kejadian Kepa Arrizabalaga menjadi pahlawan Chelsea sebagai pemain pengganti di laga Piala Super Eropa 2021 bakal mengingatkan orang pada insiden hampir dua setengah tahun lalu.
Juara Liga Champions 2020-2021, Chelsea, sukses melengkapi raihan trofi itu dengan menjuarai Piala Super Eropa 2021.
Rabu (11/8/2021) di Windsor Park, Belfast, Chelsea mengalahkan kampiun Liga Europa musim lalu, Villarreal.
Setelah kedua tim bermain imbang 1-1 selama 120 menit, Chelsea akhirnya menaklukkan Villarreal 6-5 lewat adu penalti.
Sebelum adu penalti, ada kejadian menarik yang dilakukan pelatih Chelsea, Thomas Tuchel.
Di menit ke-119, dia memasukkan kiper Kepa Arrizabalaga untuk menggantikan Edouard Mendy.
Strategi ini jelas dilakukan Tuchel untuk mengantisipasi adu penalti yang akan dijalani Chelsea.
Kepa Arrizabalaga kemudian menjadi pahlawan Chelsea dalam adu tendangan 11 meter.
Kiper asal Spanyol ini memblok penalti Aissa Mandi dan Raul Albiol sementara hanya Kai Havertz eksekutor Chelsea yang upayanya berhasil dibendung oleh penjaga Villarreal, Sergio Asenjo.
Kejadian masuknya Kepa di menit-menit terakhir untuk melakoni adu penalti ini mirip dengan insiden di final Piala Liga 2018-2019 pada 24 Februari 2019.
Akan tetapi, Kepa kala itu berada di posisi yang sekarang dijalani oleh Mendy.
Kepa bermain sebagai starter di final Piala Liga 2018-2019 yang berakhir dengan skor 0-0 setelah 120 menit.
Menjelang akhir perpanjangan waktu, pelatih Chelsea, Maurizio Sarri, ingin mengganti Kepa dengan Willy Caballero.
Caballero pernah sukses menjadi pahlawan Manchester City dalam adu penalti di final Piala Liga pada tahun 2016.
On This Day in 2019, Kepa defied Sarri’s orders and refused to come off the pitch ???? #CFC pic.twitter.com/pUJCFK0sdL
— CFC-Blues ⭐️⭐️ (@CFCBlues_com) February 24, 2021
Tetapi, kala itu Kepa tidak seperti Mendy yang dini hari tadi rela diganti.
Membandel, Kepa menolak ditarik keluar sehingga membuat Sarri sangat marah.
Chelsea kemudian kalah 3-4 dari Manchester City walaupun Kepa sempat memblok penalti Leroy Sane.
Secara resmi, Kepa dan Sarri kemudian mengaku terjadi kesalahpahaman di antara mereka.
Kepa menyebut sang pelatih menyangka dia mengalami keram sehingga ingin menggantinya dengan Caballero.
Akan tetapi, kemarahan Sarri yang sampai harus dipisahkan oleh Antonio Ruediger mengonfirmasi kebandelan dan arogansi Kepa.
Apapun alasannya, dia telah menolak instruksi pelatih untuk diganti.
Yang menarik, setelah kejadian itu, performa Kepa anjlok.
Sejak musim 2019-2020, Kepa sering membuat blunder sampai akhirnya Chelsea merekrut Edouard Mendy untuk menggeser dia sebagai penjaga gawang nomor satu.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | BBC |
Komentar