"Marcus/Kevin kita tidak bisa bicara teknis, mereka kalau menurut saya masalahnya di mental," ujar Herry, dilansir dari Badminton Indonesia.
"Mereka terlalu beban, tidak bisa mengatur pikirannya, mungkin terlalu berekspektasi atau bagaimana jadi mainnya kacau.
"Faktor servisnya difault terus juga ada sedikit. Faktor mereka tidak ada pertandingan, juga ada. Tetapi menurut saya faktor terbesarnya di masalah mental."
Mengingat Olimpiade Tokyo 2020 adalah Olimpiade pertama Marcus/Kevin, Herry berharap akan ada perbaikan pada kesempatan berikutnya.
Baca Juga: 'Pantas Tangannya Kuat', Menengok Raket Kayu yang Jadi Tonggak Kesuksesan Apriyani
"Ini kan mereka baru pertama kali ikut Olimpiade, wajar belum bisa mengatur pikiran dan bebannya," kata Herry menambahkan.
"Ini jadi pelajaran buat mereka. Ke depan saya harap mereka bisa lebih baik," imbuhnya.
Tahun 2021 masih akan menghadirkan satu turnamen individu mayor lagi bagi Marcus/Kevin dkk.
Kejuaraan Dunia 2021 rencananya akan diselenggarakan pada 12-19 Desember di Huelva, Spanyol.
Baca Juga: PP PBSI Pilih Fokus ke Ajang Beregu Setelah 3 Turnamen Batal Digelar
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Kompas.com, bwfbadminton.com, badmintonindonesia.org |
Komentar