Menurutnya, negara yang berjuluk Negeri Kincir Angin tersebut memiliki kebebasan lebih.
Hal tersebut memicu orang tua di Belanda sangat ketat terhadap anaknya.
Baca Juga: Aaron Evans: Suporter PSS Sleman Alasan Utama Saya Bergabung
Tentu saja, perlakukan itu bertujuan agar sang anak tak terjerumus dalam pergaulan bebas.
"Dari kecil hingga remaja, saya dibesarkan di lingkungan dan kultur yang berbeda dengan Indonesia," kata Yussa, dilansir BolaSport.com dari laman resmi Persis.
"Dari segi bahasa, pergaulan dan budaya semua berbeda dengan apa yang ada di sini (Indonesia).
"Belanda terkenal dengan kebebasannya, apalagi saat remaja, orang tua lebih ketat dalam membimbing karena Belanda terkenal dengan pergaulan bebasnya. Mulai 16 tahun remaja di sana punya hak menentukan jalannya sendiri tanpa orang tua masing-masing," ujarnya.
Baca Juga: Spesial 17 Agustus - 3 Pertandingan Terakhir Timnas Indonesia pada HUT RI, 2 Kali Menang Telak
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | persissolo.id |
Komentar