"Sejarah kami, nasib orang Maluku, hampir tidak ada di buku sejarah Belanda. Itu adalah lembar hitam yang disingkirkan."
"Inilah kenapa saya terus menceritakan cerita ini, bahkan setelah 40 tahun berlalu," ungkapnya.
Klub dan Timnas Belanda
Sebagai pesepakbola, Simon Tahamata bisa dibilang cukup berhasil.
Baca Juga: Pemain Asing Terakhir Masih Tertahan di Turki, Begini Penjelasan Presiden Arema FC
Dinukil dari Transfermarkt, Simon tak banyak membela klub dalam perjalanan 25 tahun kariernya sebagai pesepakbola profesional.
Tercatat dia hanya bermain untuk lima klub sepanjang kariernya, yakni Ajax Amsterdam, Standard Liege, Feyenoord, VAC Beerschot, dan Germinal Ekeren.
Simon mengabdi di Ajax paling lama, yakni sejak 1971 hingga 1980.
Masa keemasannya terjadi pada musim 1976-1980, di mana dia mengemas tiga juara Liga Belanda bersama Ajax secara berturut-turut dan satu juara Piala Liga Belanda pada musim 1978/1979.
Baca Juga: Mata Duitan, Wonderkid Barcelona Bikin Ronald Koeman Kecewa
Ketika pindah ke Liga Belgia bersama Standard Liege, Simon juga berhasil memenangi dua gelar Liga Belgia (1981/1982 dan 1982/1983) serta satu gelar Piala Liga Belgia (1981).
Pria yang kini berusia 65 tahun itu mengawali debut di timnas Belanda pada 22 Mei 1971, dalam sebuah pertandingan persahabatan melawan timnas Argentina.
Editor | : | Hugo Hardianto Wijaya |
Sumber | : | Ad.nl |
Komentar