Tanpa pikir panjang pelatih angkat berat menghampiri dewan wasit untuk melakukan protes atas keputusan diskualifikasi.
"Setelah angkatan ketiga itu, wasit mengangkat bendera merah yang menandakan angkatan saya tidak mulus," ucap Widi.
"Dengan cepat pelatih langsung menghampiri dewan wasit untuk mempertanyakan keputusan wasit itu dan meminta untuk direview atau diputar ulang tayangan angkatan saya untuk melihat apa kesalahan saya."
"Setelah melihat video review akhirnya dewan wasit menyatakan bahwa angkatan saya mulus dan tangan saya tidak miring sehingga dewan wasit mengesahkan angkatan saya," tutur dia lagi.
Baca Juga: Praveen Jordan Akhirnya Jelaskan Alasan Penampilan Kurang Gereget Saat Olimpiade Tokyo
Widi dinyatakan berhasil menangkat barbel 98 kg dan naik ke posisi kedua sementara peringkat angkatan terbaik.
Dia telah melewati pesaingnya Monasterio Fuentes asal Venezuela yang memiliki angkatan terbaik 97kg.
Medali perak pun didapat Widi setelah menyaksikan langsung Fuentes gagal mengangkat beban 99 kg pada angkatan ketiga.
Hasil Fuentes tersebut sekaligus membuat dia meraih medali perunggu karena berada di podium ketiga. Sementara medali emas diperoleh lifter China, Guo Lingling dengan angkatan terberat 108 kg.
Baca Juga: Paralimpiade Tokyo 2020 - Dua Atlet Para Tenis Meja Lolos dari Fase Grup
Medali perak yang diraih Widi sekaligus merupakan medali pertama bagi kontingen Indonesia di pentas Paralimpiade Tokyo 2020.
"Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh masyrakat Indonesia yang terus mendukung kontingen Paralimpiade Indonesia," ujar Widi.
"Terima kasih juga kepada Pak Presiden Jokowi dan Pak Menpora Zainudin Amali yang terus mendukung tim Paralimpiade Indonesia," kata dia lagi.
Baca Juga: RESMI, Tim Petronas SRT Bubar pada Akhir Musim MotoGP 2021
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | NPC Indonesia |
Komentar