BOLASPORT.COM - Legenda tinju dunia asal Amerika Serikat (AS), Oscar De La Hoya, mengaku tidak menyesal pernah menghadapi Manny Pacquiao meski pada akhirnya kalah dan memutuskan pensiun.
Pada pengujung karier tinjunya, Oscar De La Hoya masih penasaran menghadapi salah satu petinju yang sedang naik daun saat itu, Manny Pacquiao.
Setelah melalui serangkaian negosiasi, De La Hoya dan Pacquiao resmi beradu tinju di MGM Grand Arena, Las Vegas, Nevada, AS, 6 Desember 2008.
Jelang pertarungan tersebut, sosok berjuluk Golden Boy itu digadang-gadang bakal mengalahkan Pacquiao.
Baca Juga: Marc Marquez Tak Diinvestigasi, Ketegasan MotoGP Dipertanyakan
De La Hoya menjadi favorit pemenang karena Pacquiao saat itu baru merintis karier di kelas welter.
Namun, hasil tak terduga justru diraih De La Hoya ketika berduel melawan petinju Filipina tersebut.
De La Hoya menelan kekalahan setelah tidak bisa melanjutkan pertarungan melawan Pacquiao.
Baca Juga: UFC Rancang Skenario, Dustin Poirier Bidik Warisan Khabib Nurmagomedov
Dalam catatan resmi, Oscar De La Hoya menerima hasil minus dari Manny Pacquiao melalui RTD (Corner Retirement) pada ronde ke-8.
Pria 48 tahun itu kemudian memutuskan pensiun sebagai petinju pada April 2009.
Saat itu, De La Hoya memilih gantung sarung tinju setelah merasa kemampuan fisiknya menurun dan tidak bisa menunjukkan kemampuan spesialnya.
Ketika berbicara bersama Jeremy Piven, De La Hoya mengenang kekalahannya dari sosok berjuluk The Pac Man itu.
Baca Juga: Hasil Paralimpiade Tokyo 2020 - Leani/Khalimatus Sempurna pada Laga Pertama
Dia tidak menyesal saat bertarung melawan Pacquiao, justru malah merasa senang meski kalah dan pensiun pada akhirnya.
"Itu adalah kesalahan besar, tetapi itu menyenangkan, sebut saja saya gila, tetapi itu menyenangkan," ucap De La Hoya, dikutip BolaSport.com dari The Sun.
Jeremy Piven kemudian bertanya kepada De La Hoya mengenai alasan memilih melawan Pacquiao pada masa jayanya.
De La Hoya menjawab bahwa tujuannya adalah selalu melawan petinju terbaik kapan pun dan di mana pun. Salah satunya Pacquiao.
Sebelum melawan Oscar De La Hoya, Manny Pacquiao dianggap sebagai sebagai salah satu petinju yang sedang naik daun.
Delapan kemenangan beruntun saat itu dicatat Pacquiao demi mempertahankan gelar di kelas bulu dan meraih gelar pertama kali di kelas ringan.
"Manny Pacquiao sebelum dia melawan saya, dia datang dan mengalahkan semua orang, dia adalah sosok besar berikutnya," kata De La Hoya.
"Jadi, saya berkata pada diri saya, biarkan saya mengurangi berat badan, biarkan saya melawan dia, saya ingin melawan yang terbaik."
"Saya ingin melawan semua orang yang menumbangkan semuanya," ucap dia menjelaskan.
Baca Juga: Besok, ONE Championship: Empower Khusus Jagoan Perempuan Digelar
De La Hoya adalah salah satu ikon tinju dunia berkat kariernya yang cemerlang.
Dia dianggap sebagai petinju berprestasi, terutama setelah meraih medali emas pada Olimpiade Barcelona 1992.
Kini, De La Hoya sedang bersiap untuk comeback setelah meninggalkan tinju selama 13 tahun.
Pada pertarungan comeback-nya, Oscar De La Hoya akan menghadapi mantan petarung UFC, Vitor Belfort, pada 11 September 2021.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | Thesun.co.uk |
Komentar