Vinales menjelaskan bahwa emosinya sudah tidak terkendali pada GP Styria. Dia memulai dengan baik pada balapan pertama, tetapi bendera merah datang setelah tiga lap akibat hujan turun.
Maverick Vinales dinilai Yamaha telah melakukan tindakan fatal terhadap mesin motornya sehingga berpeluang membahayakan mesin motor, dirinya sendiri, dan para pembalap lain pada MotoGP Styria 2021 di Red Bull Ring.
Permintaan maafnya yang menyesal tidak cukup untuk menghentikan jeda dengan tim di mana ia merayakan delapan kemenangan MotoGP dalam 4,5 tahun.
Juara dunia Moto3 dan pemenang GP 25 kali memberikan hasil sangat fluktuatif musim ini.
Managing Director Yamaha, Lin Jarvis dalam wawancara dengan Speedweek mengatakan bahwa pernyataan negatif yang dikeluarkan Vinales sulit diterima Yamaha.
Jarvis membenarkan ada klausul dalam kontrak yang mewajibkan pembalap menghindari kalimat kontroversial.
"Tentu saja ada beberapa hal yang tidak bisa dikatakan. Namun, Anda tidak bisa menghentikan pembalap mengeluarkan isi hati mereka. Ada batas yang tidak boleh dilewati dalam konteks ini," kata Jarvis.
Baca Juga: MotoGP Aragon 2021 - Rasa Penasaran Valentino Rossi Taklukkan Aragon
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar