"Anda tidak akan bertambah cepat dan meningkatkan performa jika hanya mengkritik tim, pabrikan, dan teknisi. Itulah faktanya. Anda bisa mengatakannya dalam pertemuan tertutup, tetapi tidak boleh mengungkapkannya kepada publik."
"Tentu saja, kami berbicara dengan dia sesudahnya. Kami mengeluhkan masalah itu kepadanya. Namun, contoh ini menunjukkan masalahnya secara nyata. Seorang pembalap mungkin harus lebih banyak bekerja di balik layar dan membangun tim yang kuat."
Jarvis tidak mengelak bahwa ada faktor kesalahan Yamaha di balik pencapaian Vinales yang kurang memuaskan.
Jarvis juga menegaskan bahwa Yamaha tidak memiliki niat mencegah pembalapnya sendiri meraih hasil bagus dalam kejuaraan.
"Semua pembalap harus memikirkan kesalahan mereka sendiri," ujar Jarvis lagi.
Seperti dilansir BolaSport.com dari Speedweek, kejadian Vinales mengingatkan kasus tim Suzuki Lucky Strike yang memecat John Kocinski (Amerika Serikat/AS).
Kocinski dituduh sengaja menghancurkan mesin 250cc-nya di Assen. Kejadian itu mengakhiri hubungan antara kedua pihak pada 1993.
Baca Juga: Simulasi Piala Beregu - Reza 'Nothing to Lose' Bertandem dengan Hendra
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar