Saat itu, Marca juga turut memberitakan insiden horor di Liga Indonesia.
Dalam pemberitaannya, Marca memberi judul "Una brutal patada acab con la vida de un jugador en Indonesia (Tendangan Brutal Membunuh Pemain Indonesia)".
"Tendangan brutal mengakhiri hidup seorang pemain di Indonesia," tulis Marca pada 19 Mei 2014.
"Tendangan ini dilakukan oleh kiper PSAP Sigli yang, dalam situasi perebutan bola, mengangkat kakinya, dan menghantam perut Akli Fairuz."
Baca Juga: Memori Buruk Persiraja dan Tendangan Kungfu, Satu Pemainnya Meninggal karena Usus Bocor
"Akli Fairuz sempat dirawat di rumah sakit selama enam hari setelah menjalani operasi intestinal."
"Penyerang Persiraja ini menderita cedera internal yang parah dan akhirnya meninggal dunia meski dokter sudah berusaha keras untuk menyelamatkan nyawanya," tandas Marca.
Terlepas dari memori buruk antara Persiraja dan tendangan kungfur, Syaiful Indra Cahya sudah mendapat sanksi tegas dari manajemen AHHA PS Pati FC.
Editor | : | Hugo Hardianto Wijaya |
Sumber | : | Marca.com |
Komentar