Banyak cara sudah dilakukan Ajo Kawir untuk membangkitkan kemaluannya, tapi tak ada yang berhasil. Bahkan Iteung, wanita yang dicintainya, tak bisa membuat kemaluannya berdiri tegak.
Singkat cerita, setelah belasan tahun Ajo Kawir pergi dari rumah, kemaluannya bisa sehat kembali setelah pertemuan dengan seorang wanita di tengah perjalanannya saat menjadi supir.
Kisah Ajo Kawir, jika kita lihat dalam konteks yang lebih luas, dan setelah disederhanakan sedemikian rupa, adalah kisah tentang potensi seseorang yang dimatikan secara paksa oleh keadaan/orang lain.
Kita membutuhkan proses penerimaan yang begitu panjang, perjalanan yang begitu jauh, dan waktu bertahun-tahun untuk pada akhirnya membangkitkan lagi jati diri yang telah mati suri begitu lama.
Baca Juga: Siap Kasih Keras, Bonus Besar AHHA PS Pati Bila Kalahkan Persis Solo
Dalam hal ini, kisah Egy Maulana Vikri di Tanah Eropa tak ada ubahnya dengan Ajo Kawir.
Menyamakan Egy Maulana Vikri dengan kemaluan yang 'tak bisa berdiri' mungkin terdengar kurang sopan. Namun, dalam arti tertentu, Egy memang seperti burung yang dipaksa hibernasi saat memulai karier di Benua Biru.
Kita semua tahu, betapa Egy kesulitan mendapat menit bermain selama tiga tahun kariernya di Liga Polandia bersama Lechia Gdansk.
Sejak 2018-2021, Egy hanya bisa mencatatkan 11 penampilan untuk klub kasta tertinggi Liga Polandia itu.
Baca Juga: Disindir The Jak Mania Lewat Karangan Bunga, Ini Tanggapan Pelatih Persija Jakarta
Editor | : | Hugo Hardianto Wijaya |
Sumber | : | BolaSport.com, Transfermarkt |
Komentar