BOLASPORT.COM - Melihat ke belakang, alur persaingan gelar juara antara Fabio Quartararo dan Francesco Bagnaia sudah ditentukan jauh sebelum MotoGP Americas.
Fabio Quartararo mendekatkan diri ke gelar juara dunia pertamanya setelah hasil apik pada balapan seri ke-15 MotoGP Americas pada akhir pekan lalu.
Fabio Quartararo memang tidak menang. Pembalap Monster Energy Yamaha itu hanya menjadi runner-up di belakang Marc Marquez.
Posisi finis pembalap andalan tim Monster Energy Yamaha itu pun tepat di depan rival tedekatnya di klasemen, Francesco Bagnaia.
Baca Juga: Marc Marquez Pulih, Sudah Sah Jadi Kandidat Juara Dunia MotoGP 2022?
Namun, hasil itu sudah cukup untuk membawa Quartararo selangkah lagi merengkuh titel juara MotoGP 2021.
Dengan keunggulan 52 poin dan hanya tinggal tiga seri tersisa musim ini, Quartararo cuma perlu finis di depan Bagnaia untuk menjadi juara.
Bagnaia mencoba realistis dengan peluangnya untuk menjadi juara musim ini.
"Saya di sini untuk memangkas gap, meski saya tahu bahwa itu hampir tidak mungkin," kata Bagnaia selepas lomba, dilansir dari GPOne.
Baca Juga: Generasi Baru Datang, Jangan Berlebihan Lepas Valentino Rossi dari MotoGP
Kans juara Bagnaia dianggap hampir tertutup dikarenakan hasil balapan MotoGP Americas.
Keberhasilan Quartararo memperbesar jarak poin dengan tiga poin tersisa membuat Bagnaia berada dalam posisi yang tidak diuntungkan.
Meski demikian, Bagnaia merasa bahwa kekalahannya dari Quartararo tidak disebabkan balapan di Sirkuit Americas ini.
"Fabio telah melakukan pekerjaan hebat tahun ini, dia adalah pembalap tercepat pada paruh musim pertama dan paling konsisten," ujar Bagnaia.
Baca Juga: Hasil Rossi dan Dovizioso di MotoGP Americas Jadi Bukti Betapa Menyedihkannya Petronas SRT Musim Ini
"Saya tahu di mana saya kehilangan poin, karena kesalahan saya sendiri dan masalah lain, dan itu bukan hari ini."
Pendapat serupa dikemukanan Direktur Olahraga Ducati, Paolo Ciabatti, sepekan sebelum balapan MotoGP Americas digelar.
Dalam wawancara dengan The-Race, Ciabatti merasa kualifikasi seri ketiga MotoGP Portugal sebagai awal 'hancurnya' kans Bagnaia.
Bagnaia sebenarnya mencetak rekor lap tercepat. Sayangnya, penalti karena melanggar bendera kuning membuatnya start dari posisi ke-11.
Baca Juga: Lewis Hamilton Raih Kemenangan Ke-100 F1, Valentino Rossi Langsung Bereaksi
Bagnaia pada akhirnya harus puas menjadi runner-up. Dia finis hampir 5 detik di belakang Quartararo yang merebut pole position.
Kesialan lain sebenarnya kembali menghantui Bagnaia ketika mengalami masalah ban saat balapan MotoGP Austria dan MotoGP Inggris.
Namun, menurut Ciabatti, kegagalan di Portugal-lah yang menjadi kerugian terbesar Bagnaia dalam perburuan gelar juara.
"Melihat kembali ke Portimao dengan pole position dan bendera kuning di mana dia harus start dari posisi 12 di grid; kita seharusnya bisa lebih dekat dengan Fabio," katanya.
Baca Juga: Belum Sembuh Saja Finis Ratusan Meter di Depan Quartararo, Marquez Calon Terkuat Juara MotoGP 2022
Terlepas dari pendapatnya itu, Ciabatti tetap angkat topi dengan kesuksesan Quartararo menguasai posisi pemuncak klasemen sepanjang musim ini.
Sekadar informasi, kiprah Quartararo pada musim ini tidak selamanya mulus.
El Diablo mengalami sindrom kompartemen pada lengannya saat memimpin balapan MotoGP Spanyol hingga posisinya melorot ke urutan 13.
Quartararo juga tersandung penalti turun posisi pada balapan MotoGP Catalunya akibat drama ritsleting jaket balap yang terbuka.
Baca Juga: Bos Yamaha Sendiri yang Bilang, Konflik Rossi-Marquez-Lorenzo pada 2015 Racuni MotoGP
"Kita tahu Fabio selalu tampil sangat cepat," ujar Ciabatti.
"Dia menunjukkannya di Misano bahwa dia sangat pantas mendapatkan posisinya di klasemen karena dia selalu cepat di semua kondisi."
"Mungkin dia masih agak kesulitan saat berlomba di lintasan basah, atau saat lintasan sedang mengering setelah hujan."
"Namun, dia telah menjalani kejuaraan yang sangat hebat dan kami hanya menyesali beberapa balapan di mana Pecco [Bagnaia] kurang beruntung."
Baca Juga: Andrea Dovizioso Belum Puas meski Raih Poin Perdana bersama Yamaha
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | GPOne.com, The-race.com |
Komentar