"Saya bermain dengan pemain yang punya karakter bermain sangat ulet, dia bisa mengontrol permainan saya. Saya sendiri sulit keluar dari tekanan dia," kata Vitidsarn dilansir BolaSport.com dari Badminton Indonesia,
Menjadi runner-up BWF World Tour Finals 2021 menjadi sebuah kebanggaan bagi Vitidsarn. Pemain kelahiran 11 Mei 2001 mengaku mendapat banyak pelajaran sesuai tampil pada ajang berhadiah total 1,5 juta dolar AS ini.
Ke depannya pemain berperingkat ke-23 dunia itu akan meningkatkan level permainan jika ingin meraih hasil yang maksimal.
Meski belum berhasil menjadi juara, Kunlavut Vitidsarn yang masih berusia 20 tahun itu tampil cemerlang dalam debutnya pada turnamen BWF World Tour Finals.
Dia juga baru saja meraih gelar BWF Most Promising Player of the Year 2021.
Hasil ini membuat Vitidsarn menjadi semifinalis tunggal putra kedua Thailand pada turnamen akhir musim setelah Boonsak Ponsana. Kini dia memiliki kesempatan untuk melangkah lebih jauh dari idolanya.
"Ponsana adalah idola saya di Thailand. Dia sangat populer," kata Vitidsarn tentang menyamai prestasi pemain berusia 39 tahun yang sekarang sudah pensiun itu.
Berasal dari Bangkok, Ponsana pertama kali lolos ke acara penutup musim BWF Super Series Masters Finals pada 2009. Ponsana lolos pada 2010, 2012 dan 2013, dan mencapai semifinal pada 2010.
Baca Juga: Daftar Hadiah Pebulu Tangkis Indonesia Usai BWF World Tour Finals 2021 - Marcus/Kevin Jadi Miliarder
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Badminton Indonesia.org, BWF Badminton |
Komentar