Dengan lolos ke turnamen tahun ini, Vitidsarn sebelumnya telah mengakhiri penantian delapan tahun bangsanya untuk memiliki pemain tunggal putra pada turnamen akhir musim.
“Idola terbesar saya adalah Lee (Chong Wei) karena dia sangat cepat. Dia memiliki serangan yang luar biasa, pertahanan yang hebat dan di mana pun Anda menempatkan kok, dia bisa mengambilnya kembali," tutur Vitidsarn/
"Dia luar biasa dan (Kento) Momota adalah salah satu favorit saya juga,” kata Vitidsarn
Ditanya apakah dia berharap untuk menjadi yang lebih baik dari Ponsana, Vitidsarn, mengakui bahwa doa menikmati bulu tangkis dan ingin maju perlahan dan tidak terlalu banyak berpikir. .
"Target saya masuk ke World Tour Finals adalah selalu ke semifinal. Saya benar-benar fokus pada latihan saya dan mempelajari lawan saya," aku Juara Dunia Junior 2017, 2018, dan 2019 itu.
“Awal tahun ini, saya ingin bermain pada BWF World Tour Finals 2020 di Bangkok, tetapi saya berada di peringkat kesembilan."
Vitidsarn menempati posisi kedua di belakang Lee Zii Jia (Malaysia) untuk maju dari Grup B yang sulit yang juga terdiri dari Kidambi Srikanth (India) dan Toma Junior Popov (Prancis). Anak muda itu kalah dari Lee pada fase grup, tetapi memenangkan dua duel lainnya.
Dia lalu melaju ke final BWF World Tour Finals 2021 setelah mengalahkan Lee pada babak semifinal, 21-18, 21-18.
Baca Juga: Daftar 16 Wakil Indonesia pada Kejuaraan Dunia 2021 - Ada Marcus/Kevin dan Ahsan/Hendra
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Badminton Indonesia.org, BWF Badminton |
Komentar