BWF dan Panitia All England juga tidak memberlakukan tes ulang kepada atlet Merah Putih, sebagaimana yang terjadi dengan pemain Denmark, India, dan Thailand yang sempat diketahui positif Covid-19.
NOC Indonesia merasa harus berperan karena diatur dalam Olympic Charter (Piagam Olimpiade). Dalam poin 2.5 tentang misi dan peran NOC tertulis secara tegas bahwa NOC harus mengambil aksi melawan segala tindakan diskriminasi dan kekerasan di olahraga.
"Tetapi, yang sudah terjadi kan telah terjadi. Sekarang bagaimana kami, NOC Indonesia, PBSI, Badminton Asia, dan BWF berkomunikasi ke depannya. Saya katakan NOC Indonesia membuka pintu komunikasi dan saya juga tanya what next for Indonesia?” tutur Okto.
“Tanggapan Presiden BWF adalah dia akan selalu memprioritaskan Indonesia, termasuk, katanya terlihat pada Badminton Festival 2021 karena tiga turnamen yang terselenggara di Bali."
Sementara itu, Hoyer mengatakan di depan Okto bahwa Indonesia memiliki arti penting bagi dirinya.
"Indonesia lebih besar dibanding Anda dan saya sebab Indonesia dan bulu tangkis selalu ada di hati saya," ujar Hoyer.
Baca Juga: 13 Tahun Bersama, Rival Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dari Malaysia Bubar
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | NOC Indonesia |
Komentar