"Sedangkan daerah-daerah lain saja bisa untuk menaikan nominal bonus PON untuk atlet dan pelatih nya, kenapa kita sendiri ibu kota tidak bisa untuk menaikan nominal bonus untuk PON,” tutur Adityo.
Tak hanya bonus yang dikeluhkan, pajak yang besar juga menambah beban atlet.
Bahkan, nominalnya melebihi apresiasi yang diterima.
“Dan terlebih untuk pajak nya kenapa besar sekali?"
Baca Juga: Barcelona Kembali Pakai La Masia, Antara Nostalgia Generasi Emas dan Masalah Ekonomi
"Pajak saya sendiri Rp 245 juta, itu bukan nominal yang kecil untuk saya. Dan setau saya pajak itu tidak di tanggung oleh atlet dan pelatih,” keluh Adityo.
Meski kecewa dirasa, para atlet DKI Jakarta tak mau masalah ini justru memutus harapan para atlet di masa depan.
Ada pembenahan yang harus dilakukan agar impian para olahragawa junior tidak pupus karena minimnya apresiasi.
“Jangan memutus semangat para pejuang pelaku olahraga, sama halnya dengan memutus rantai regenerasi atlet dan penerus olahraga berikutnya,” harap Odekta.
Baca Juga: Direktur PSG Sebut Orang-orang yang Meragukan Lionel Messi Tak Paham Sepak Bola
“Kecewa memang dengan apresiasi dari DKI Jakarta, tetapi semoga ke depan bisa lebih baik lagi,” ujar pelari gawang DKI Jakarta, Emilia Nova.
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar