BOLASPORT.COM – Dengan MotoGP musim 2022 akan bergulir kurang dari dua bulan lagi, seluruh tim terus mempersiapkan segala aspek untuk bersaing menjadi yang terbaik.
Serangkaian tes pramusim akan dilakukan di dua negara Asia Tenggara, yakni Sirkuit Sepang di Malaysia dan Sirkuit Mandalika di Indonesia pada Februari mendatang.
Terdapat empat pabrikan MotoGP yang terus melakukan inovasi teknis pada kekuatan motor masing-masing.
Selama menguji motor saat tes pramusim, akan diketahui perubahan yang dilakukan dari pabrikan Ducati, Yamaha, Suzuki, dan Honda untuk MotoGP 2022.
Baca Juga: Bahagia Tinggalkan Yamaha, Vinales Janji Akan Melesat Bersama Aprilia
Dimulai dari tim Ducati yang dikenal memiliki kuda besi dengan kecepatan sangat kencang saat trek lurus dibandingkan pabrikan lain.
Hal itu terlihat dari dua seri awal MotoGP 2021 di Sirkuit Losail, Qatar, yang memiliki trek lurus utama dengan panjang lebih dari 1 km.
Dua pembalap Ducati, Johann Zarco dan Fransesco Bagnaia, merebut podium sesaat sebelum garis finis dengan melaju begitu kencang melewati Joan Mir.
Kemudian pada babak kualifikasi GP Doha, pembalap tim satelit Ducati, Jorge Martin, berhasil meraih pole position dengan kecepatan menembus 356,6 km/jam.
Baca Juga: Dorongan Valentino Rossi kepada Murid agar Tampil Menggigit pada Moto2
Direktur Olahraga Ducati, Palo Ciabatti, menjelaskan sebagian besar produsen tentu berpikir tentang perkembangan lebih lanjut di sektor mesin.
“Setelah kesuksesan di musim 2021, tentu saja kami juga akan berusaha mendapatkan yang terbaik di musim baru,” kata Ciabatti,
“Terutama dalam hal aerodinamika karena Ducati telah dianggap sebagai pelopor selama bertahun-tahun."
Ciabatti menambahkan Ducati sudah memiliki motor yang sangat kompetitif dan harus lebih terlihat di musim 2022.
Baca Juga: Aleix Espargaro dan Maverick Vinales Dibebani Target Khusus Aprilia pada MotoGP 2022
“Memiliki motor yang sudah kompetitif, jelas sulit untuk memperbaikinya. Tetapi, insinyur kami menyulap motor menjadi satu langkah lebih baik dari tahun ke tahun,” jelas Ciabatti.
Diketahui, Ducati adalah tim yang paling banyak akan menurunkan pembalapnya, masing-masing dua pembalap dari tim pabrikan dan tiga tim satelit dengan lima di antaranya menggunakan motor Desmosedici terbaru.
Sementara Yamaha akan berfokus pada kinerja mesin dan kekuatan kecepatan tertinggi di musim 2022.
Direktur Yamaha, Lin Jarvis, mengatakan tetap mempertahankan keunggulan YZR-M1 dan tidak mengubahnya yang memungkinkan merusak sebagian motor.
Baca Juga: Bakal Nonton MotoGP Lagi, Danilo Petrucci Jagokan Penggusurnya pada Musim 2022
“Saya pikir kuncinya adalah mencoba mempertahankan keunggulan. Terkadang perlu melakukan langkah besar ke depan, tetapi hal itu bisa merusak keseimbangan motor,” jelasnya.
Jarvis menjelaskan tidak ada perubahan besar yang dilakukan namun hanya memperbaiki kelemahan yang dimiliki.
“Fokus yang jelas pada bidang kinerja mesin dan kecepatan tertinggi. Hal ini dapat terjadi dengan kombinasi mesin, aerodinamika, dan elektronik,” terangnya.
Selanjutnya, ada tim Suzuki yang merupakan kekuatan ketiga di belakang Ducati dan Yamaha selama musim 2021.
Baca Juga: Risiko Tinggi Bikin Valentino Rossi Ogah Pensiun di Tim Sendiri
Manajer Tim Suzuki, Shinichi Sahara, menyebut kinerja yang dilakukan selama musim 2021 tidak terlalu baik dibandingkan musim sebelumnya.
“Tetapi, kami memiliki beberapa ide yang harus dikerjakan demi meningkatkan kinerja untuk musim baru,” kata Sahara.
Sementara itu, Honda sedang memiliki krisis setelah pembalap andalannya, Marc Marquez, absen lama karena mengalami cedera.
Manajer Tim Honda, Alberto Puig, menyebut meningkatkan kinerja motor akhir-akhir ini tidak begitu mudah. Dibutuhkan langkah-langkah detail di semua bidang.
Baca Juga: Risiko Tinggi Bikin Valentino Rossi Ogah Pensiun di Tim Sendiri
“Menjadi masalah ketika langkah-langkah ini memakan waktu lama. Kami hanya sangat sulit menerapkan ditambah keuntungan yang tidak terlalu besar,” kata Puig.
Alberto Puig menjelaskan bahwa timnya telah menganalisis kelemahan RC-213V dan tentu saja akan memperbaikinya.
“Sebagai sebuah perusahaan, Honda selalu berusaha untuk mengeksplorasi cara-cara baru supaya meningkatkan performa motor,” jelasnya.
“Walau tidak sesederhana itu, yang terpenting adalah mengetahui masalah dan mampu memahami dan mengerjakannya,” pungkas Puig.
Baca Juga: Ditinggal Rossi, Marini dan VR46 Masih Bisa Finis Podium pada Gulf 12 Hours
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Motorsport Total |
Komentar