BOLASPORT.COM – Mantan pembalap MotoGP, Danillo Petrucci, merasakan ironi dari dua musim terakhir yang membuatnya keluar dari ajang balap motor grand prix.
Danilo Petrucci menjadi salah satu pembalap yang mendapatkan pintu keluar pada MotoGP 2021.
Masa depan Danilo Petrucci pada MotoGP tertutup setelah pabrikan yang menaunginya, KTM, memutuskan mengosongkan tempat Petrux bagi dua pembalap debutan.
Petrucci dan rekan setimnya di tim satelit Tech3 KTM, Iker Lecuona, harus mengemas barang mereka untuk menyediakan kursi bagi Remy Gardner dan Raul Fernandez.
Baca Juga: Tekad Jorge Martin Tembus Tim Ducati Pabrikan di MotoGP 2023
Performa Petrucci pada MotoGP 2021 jauh dari kata memuaskan.
Diharapkan bisa menang lebih dari satu kali dalam semusim, Petrucci justru lebih sering berkutat di baris belakang.
Posisi kelima pada balapan MotoGP Prancis yang berlangsung dalam kondisi hujan menjadi pencapaian terbaik Petrucci musim lalu.
Petrucci merasa bahwa potensinya terhambat motornya yang tidak sekompetitif motor tim pabrikan Red Bull KTM.
Baca Juga: Tekad Jorge Martin Tembus Tim Ducati Pabrikan di MotoGP 2023
KTM memulai musim 2021 dengan buruk tetapi mengalami peningkatan setelah pembaruan sasis dan penggunaan bahan bakar dari NTS sejak seri MotoGP Italia.
Sementara duo Miguel Oliveira dan Brad Binder masing-masing mengemas satu kemenangan, Petrucci dan Lecuona tak mampu bersaing di posisi tiga besar.
Petrucci menuturkan bahwa dia dan Lecuona terlambat mendapatkan pembaruan sasis. Sasis baru diterimanya tiga pekan berselang.
Pembaruan itu pun tidak berarti banyak. Sebab, Petrucci merasa faktor bahan bakar yang menjadi pembeda antara performa motornya dengan tim pabrikan KTM.
Baca Juga: Langkah 4 Tim Pabrikan Bersaing Menyongsong Musim MotoGP 2022
"Iker dan saya selalu kehilangan waktu dalam akselerasi dan kecepatan tinggi dibandingkan dua pembalap di tim pabrikan," ujar Petrucci, dilansir dari Speedweek.
Petrucci lantas berseloroh bahwa kariernya di MotoGP berakhir karena salah motor dalam dua musim terakhir.
Petrucci bergabung dengan KTM ketika pencapaian pabrikan asal Austria itu tak sementereng musim 2020.
Adapun pada musim 2020 Petrucci memperkuat Ducati yang terseok-seok tetapi menjelma menjadi pabrikan terbaik pada 2021.
Baca Juga: Bahagia Tinggalkan Yamaha, Vinales Janji Akan Melesat Bersama Aprilia
"Saya membuat kesalahan, ketika melihat ke belakang, saya seharusnya melakukannya dengan cara yang berbeda," kata Petrucci.
"Pada 2020 Ducati tidak begitu kompetitif, setidaknya buat saya, tetapi pada 2021 mereka memenangi sebagian besar lomba."
"Pada 2020 kasusnya berkebalikan. KTM bisa dibilang motor terbaik di lintasan tetapi sayangnya itu tidak terjadi pada 2021."
"Jadi saya berada di tempat yang salah selama dua tahun. Sekarang saya sangat sedih tidak bisa bertahan dengan KTM di MotoGP."
Baca Juga: Dorongan Valentino Rossi kepada Murid agar Tampil Menggigit pada Moto2
KTM memberi Petrucci kesempatan untuk berlomba bersama mereka pada ajang Reli Dakar.
Pembalap Italia tersebut mencetak sejarah sebagai pembalap pertama yang memenangi lomba di MotoGP dan salah satu etape di Reli Dakar.
Petrucci memenangi etape kelima di Riyadh, Arab Saudi. Dia diuntungkan dengan penalti waktu yang didapat pembalap terdepan.
Pencapaian Petrucci mendapatkan apresiasi tinggi dari mantan rival-rivalnya di MotoGP.
Baca Juga: Bakal Nonton MotoGP Lagi, Danilo Petrucci Jagokan Penggusurnya pada Musim 2022
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar