Bagi Sikazwe, penunjukkan itu merupakan suatu prestasi besar karena ia menjadi wasit Afrika pertama yang memimpin partai final Piala Dunia Antarklub.
Namun, kinerja Sikazwe dalam pertandingan itu menjadi sorotan lantaran keputusannya yang kontroversial saat kedudukan imbang 2-2.
Baca Juga: Seperti Messi dan Ronaldo, Karier Mo Salah Pun Bisa Berumur Panjang
Menjelang berakhirnya laga, bek Real Madrid saat itu, Sergio Ramos, melakukan pelanggaran yang dipercaya oleh banyak orang layak mendapatkan kartu kuning kedua.
Sikazwe sebenarnya sudah mengeluarkan kartu kuning, tetapi membatalkan keputusannya untuk mengusir Ramos.
Akibatnya, Kashima Antlers melakukan protes lantaran kartu kuning kedua bagi Ramos bisa jadi sangat memengaruhi hasil pertandingan.
Real Madrid sendiri akhirnya meraih kemenangan dengan skor 4-2 dengan 2 gol dicetak saat babak tambahan waktu.
Adapun Sikazwe membela diri dengan mengatakan keputusan itu dibuatnya karena ada kesalahpahaman dengan asisten wasit.
"Itu hanya soal miskomunikasi antara asisten dan saya," kata Sikazwe, dikutip BolaSport.com dari AS.
"Dia mengatakan pada saya bahwa itu adalah pelanggaran dan mengatakan lewat earphone, 'bukan kartu'. Namun, saya sempat mendengarnya sebagai 'dengan kartu'," tuturnya lagi.
Editor | : | Ade Jayadireja |
Sumber | : | AS.com |
Komentar