"Alhamdulillah kami tetap bersyukur untuk urusan pemberantasan pencurian umur, PBSI mengirim surat balasan kepada kami bahwa mereka memberi pesan punya semangat dan keseriusan memberantas," ujar Ketua MPBI, Kurniadi, dilansir BolaSport.com dari Kompas.com.
"Ini juga memahami keresahan masyarakat dan efek kerusakan yang diakibatkan oleh praktek-praktek terlarang tersebut dalam sistem pembinaan bulutangkis nasional," tambahnya.
Kurniadi menambahkan bahwa pihaknya mendapat informasi apabila PBSI dalam mempromosikan pemain juga mengajak orang tua untuk dimintai verifikasi terhadap usia anak.
Hal ini demi menghindari situasi pencurian umur untuk bergabung menjadi bagian tim nasional bulu tangkis Indonesia.
Baca Juga: BAM Sebut Kehilangan Lee Zii Jia Bukan Hal yang Mustahil
"Kami dipersilakan ikut hadir menyaksikan keseriusan upaya keabsahan ini," ungkap Kurniadi.
"Kalau ini berjalan, maka PBSI sudah menambah penjagaan pintu yg mungkin bisa dilalui oleh pemain yang berpotensi melakukan pencurian umur."
"Kita berharap sekali ini terlaksana agar masyarakat tahu bahwa bidang keabsahan bukanlah sekadar 'penjaga ronda malam' yang menangkap pencuri umur di saat berkeliaran."
"Sangat penting juga upaya PBSI harusnya dapat dukungan dari semua klub besar dan para legenda bulu tangkis kita agar teriakan bahwa 'kejujuran itu adalah mata uang tunggal dunia' dapat mudah terealisir di bulu tangkis Tanah Air," lanjutnya.
Baca Juga: Lee Zii Jia Mungkin Akan Keluar dari Timnas Bulu Tangkis Malaysia
Perhatian MPBI yang kedua adalah kriteria dalam mempromosikan atlet ke Pelatnas Cipayung.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Kompas.com |
Komentar