Dijelaskan oleh Ngannou, dia belum tanda tangan perpanjangan kontrak lantaran permintaannya tidak dipenuhi oleh UFC.
"Bukan tawaran yang bagus buat saya. Memang lebih banyak uang, tetapi tidak menerima sesuatu yang saya minta. Tidak ada sama sekali," ungkap Ngannou.
"Uangnya memang menggoda, itu bagus. Sayangnya hal ini bukan sekadar uang. Hanya saja uang tidak dapat memperbaiki situasi ini. Saya tidak percaya itu," tambahnya.
Baca Juga: Menang Kilat 47 Detik di UFC 270, Said Nurmagomedov Minta Diadu Lawan Petarung Top
Ngannou sempat mengungkapkan bahwa rela kehilangan 7 juta USD (kisaran 100 miliar rupiah) jika tidak mau sepakat bertahan di UFC.
Pasalnya bukan cuma uang yang diinginkan, Ngannou juga ingin mendapat kebebasan dalam kontrak baru bersama UFC.
"Ketika mereka mencoba mencapai kesepakatan, mereka mengeluarkan jumlah uang yang baik, tetapi sampai saat ini tidak masalah," beber Ngannou.
"Saya meninggalkan semuanya. Saya hanya mengambil 600.000 USD (sekitar 10 miliar rupiah) untuk bertarung dan memenangkan pertarungan."
"Saya meninggalkan banyak uang dalam negosiasi tersebut. Secara keseluruhan, saya telah meninggalkan banyak uang di atas meja bahkan sejak pertarungan Stipe Miocic."
"Saat ini, saya mungkin kehilangan 7.000.000 USD (kisaran 100 miliar rupiah) yang tersisa di dalam bentuk negosiasi, tetapi saya masih senang dengan bayaran 600.000 USD, karena saya masih bertarung untuk apa yang saya sayangi."
"Kebebasan tidak bekerja hanya untuk uang saja. Anda harus memilih salah satunya. Apakah Anda ingin kebebasan atau uang. Anda harus melepaskan satu, untuk mendapat satu lainnya," sambungnya.
Baca Juga: Curhat di Depan Bos UFC, Mike Tyson Mengaku Ogah Naik Ring Tinju Lagi?
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | MMAFighting.com |
Komentar