Padahal, Video Assistant Referee (VAR) sudah memutuskan pelanggaran itu tak layak mendapatkan kartu merah.
Kontroversi Sikazwe tak berhenti di situ saja, sebab setengah jam setelah mengakhiri pertandingan, ia kembali memanggil kedua tim untuk melanjutkan tiga menit waktu yang tersisa.
Mali kembali ke lapangan untuk menyelesaikan sisa pertandingan, tetapi Tunisia menolak untuk bermain dan Sikazwe meniup peluit panjang untuk kali ketiga.
Wasit yang meniup penuh waktu di awal pertandingan Piala Afrika mengeklaim dia bisa saja meninggal karena sengatan panas.
Lebih dari dua minggu setelah kekacauan itu, Sikazwe mengungkapkan bahwa dirinya merasa dekat dengan kematian dalam pertandingan tersebut.
"Saya telah melihat orang-orang pergi untuk tugas di luar negeri dan pulang di dalam peti mati," kata Sikazwe, dikutip BolaSport.com dari BBC.
"Saya sangat dekat untuk pulang dengan seperti itu."
Baca Juga: Piala Afrika 2021 - Kepanasan, Penyebab Wasit Sikazwe Kacaukan Laga Tunisia Vs Mali
"Saya beruntung tidak mengalami koma. Itu akan menjadi cerita yang sangat berbeda."
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | BBC |
Komentar