BOLASPORT.COM - Bos Honda, Alberto Puig khawatir pembalapnya, Marc Marquez, tidak akan100 persen fit pada MotoGP 2022. Tetapi, Marquez telah mengubah pendekatannya dalam latihan sehubungan dengan cedera bahu kanannya.
Marc Marquez menghabiskan sebagian besar waktunya untuk comeback ke MotoGP tahun lalu dan berjuang untuk kekuatan di bahu kanannya setelah patah lengan kanannya pada GP Spanyol 2020,yang membuatnya absen dari sisa musim tersebut.
Terlepas dari masalahnya, Marc Marquez masih berhasil memenangkan tiga balapan dan mengakhiri musim 2021 sebagai pembalap Honda teratas di urutan ketujuh dalam klasemen akhir. Dia unggul 42 poin atas rekan setimnya, Pol Espargaro.
Baca Juga: 1 Dekade Marc Marquez Bareng Honda, Mimpi Terbaik dan Ambisi Abadi
Marquez juga menghabiskan musim dingin untuk memulihkan diri dari masalah penglihatan ganda (diplopia) yang membuatnya absen dari dua seri balap terakhir MotoGP 2021.
Meski Puig mengakui bahwa pembalap berusia 28 tahun itu masih akan berjuang dengan bahunya pada 2022, dia tetap “mengharapkan hal-hal hebat dari juara dunia enam kali itu.
"Yang terpenting, dia bisa melihat karena lima bulan lalu tidak begitu jelas," kata Puig saat peluncuran livery Honda 2022, Selasa (8/2/2022) dilansir BolaSport.com dari Motorsport.
"Dia punya masalah nyata dan untungnya ini menghilang yang merupakan poin pertama. Poin kedua adalah cerita dengan bahunya dari tahun lalu. Dia sangat menderita dan mungkin tahun ini tidak akan fit 100 persen," ucap Puig
"Tetapi, kami mengubah banyak hal dalam cara dia mendekati kondisi fisiknya dan saya cukup yakin dia akan membuat peningkatan besar."
"Saya sangat optimis karena saya pikir saya bisa mengerti bagaimana dia membalap tahun lalu, dengan situasi bahu, tetapi bahkan seperti itu dia memenangkan tiga balapan. Jadi, saya mengharapkan hal-hal besar darinya tahun ini," aku Puig.
Honda secara radikal merombak motor 2022 untuk memperbaiki kelemahan utama traksi belakang yang dialami pembalapnya tahun lalu.
Baca Juga: Pengakuan Andrea Dovizioso, Masih Susah Tiru Fabio Quartararo
Menjelaskan perubahan di balik motor baru Honda, manajer teknis Takeo Yokoyama mengatakan bahwa dia memulai dari konsep atau filosofi mesin karena sebenarnya ada proses pengembangan dalam dua tahun.
"Ini termasuk tahap pertama yang lebih banyak untuk belajar karena situasi COVID. Kerja praktis bengkel dibatasi. Kami dapat memulai beberapa studi yang biasanya kami tidak punya banyak waktu untuk melakukannya," tutur Yokoyama.
"Tetapi kali ini karena keadaan, kami memiliki waktu lebih lama untuk studi yang lebih dalam. Kami memutuskan untuk mengubah lebih dari biasanya, tetapi saya tidak berbicara tentang kekuatan. Hal ini lebih pada karakteristik mesin, dalampengiriman tenaga."
"Pada akhirnya kami sampai pada kesimpulan bahwa kami sebenarnya harus berubah lebih banyak dari apa yang biasanya kami lakukan," ucap Yokoyama.
"Ini juga memengaruhi cara mesin dipasang ke sasis dan tentu saja ini juga terkait dengan keseluruhan motor. Pada akhirnya ke penampilan ketika kita berbicara tentang tampilan motor."
Menurut Yokoyama, pandemi Covid-19 membuat pihaknya memiliki periode pengembangan yang lebih lama. Hal inilah yang membuat motor berubah sedikit lebih dari fase satu langkah biasanya.
Baca Juga: Bersamaan Euforia Tes Mandalika, Mario Aji Matangkan Persiapan untuk Moto3 2022
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Motorsport |
Komentar