Baca Juga: Langgar Sistem Bubble, Aleix Espargaro Dapat Peringatan Sirkuit Sepang
Hal ini otomatis membuat 24 pembalap MotoGP dan mesin prototipe mereka menjadi alat pembersih termahal di dunia. Mungkin saja begitu.
Keputusan membersihkan lintasan kemudian ditanggapi dingin oleh Aleix Espargaro.
"Trek itu tidak cukup aman untuk dilintasi. Anda tidak bisa mengendarai dengan benar di awal, itu sangat berbahaya," kata Aleix Espargaro, dilansir BolaSport.com dari Speedweek.
"Kami terbiasa datang ke lintasan dengan banyak debu misal di Sirkuit Losail di Qatar yang pada hari pertama biasanya ada pasir. Namun, setelah melewati beberapa putaran, pasirnya menghilang."
"Tetapi, hari ini di Mandalika itu buruk. Treknya tidak bisa dilewati. Benar-benar tidak aman."
"Keputusan yang mereka ambil antara tim dengan Dorna, yang memaksa kami untuk membersihkan lintasan, saya tidak menyukainya sama sekali. Saya sangat marah," tuturnya.
Baca Juga: Aleix Espargaro Lebih Inginkan Dovizioso Jadi Rekan Satu Timnya Daripada Vinales
Sebagai bentuk kekesalan, pembalap Spanyol itu bahkan mengancam tidak akan berlomba di Indonesia.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar