"Jika menggunakan 24 motor di lintasan melewati lap demi lap untuk membersihkannya," ucap Aleix Espargaro.
"Jelas itu berhasil dan menghasilkan jalur ideal untuk memiliki lebih banyak grip. Aspel semakin bersih. Tetapi, itu bukan solusi."
"Saya ke Indonesia bukan untuk membersihkan lintasan," katanya melanjutkan.
Baca Juga: Aprilia Makin Hitam, Espargaro dan Vinales Yakin Kompetitif di MotoGP 2022
Aleix Espargaro lalu melanjutkan dengan mengeluhkan dua hal.
"Pertama, mengendarai motor dengan kondisi tersebut berbahaya," tutur rekan setim Maverick Vinales itu.
"Lalu kedua, hanya ada satu orang yang bisa memaksa saya mengendarai dan itu adalah Massimo Rivola selaku bos kami di Aprilia. Dan juga ada CEO Piaggio, Roberto Colaninno. Selain itu tidak ada yang berhak memaksa saya menuruni lintasan yang berbahaya itu."
"Saya ingin memutuskan untuk membalap ketika situasi sudah tidak berbahaya," ujarnya.
Kendati merasa kesal, Aleix Espargaro tetap turun di lintasan sebagai bentuk solidaritas dengan para pembalap MotoGP lainnya.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar