Ketika bertahan, mereka bertahan bersama, dan ketika menyerang pun, mereka melakukan hal yang sama.
Akibatnya, kolektivitas yang diterapkan oleh Simeone tak mampu membuat Joao Felix mengeluarkan kualitas individunya.
Kedua, Atletico Madrid yang tidak terlalu mementingkan penguasaan bola, membuat Felix sering kedodoran.
Tanpa penguasaan bola, Felix sering kali tidak dapat terlibat dalam permainan.
Tanpa penguasaan bola juga, Felix kesulitan memenuhi standar Simeone, sehingga tarik ulur antara tuntutan Simeone dan ruang untuk mengeksplorasi bakat Felix tidak menemui titik temu.
Baca Juga: Atletico Madrid Keok dari Barcelona, Diego Simeone Ogah Cari Alasan
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | The Analyst |
Komentar