Peserta Galatama waktu itu diikuti oleh klub-klub dari korporasi, terutama dari perusahaan plat merah (BUMN).
Jepang, yang saat itu belum punya kultur sepak bola yang mumpuni, sempat mendatangkan perwakilannya ke Indonesia untuk mempelajari model pengelolaan Liga Galatama.
Sampai ke Jepang, perwakilan tersebut membentuk kompetisi profesional baru bernama J-League pada 1992 yang pesertanya merupakan klub-klub milik korporasi bahkan hingga sekarang.
Namun sayangnya, popularitas kompetisi Liga Galatama justru menurun dan disatukan dengan Liga Perserikatan pada 1994.
Di lain pihak, J-League jadi liga paling top di benua Asia.
Baca Juga: Pelatih Persib Memuji Penampilan Persipura Layaknya Timnas Brazil
Kedekatan lainnya tentu dari budaya populer, khususnya tayangan sepak bola Liga Jepang dan anime dengan tema sepak bola.
Generasi 1990 dan 2000-an pasti pernah menikmati tayangan anime Captain Tsubasa di televisi Indonesia atau membacanya lewat manga.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar