BOLASPORT.COM - Sejak awal tahun ini, Persija Jakarta mengalami kesulitan di Liga 1 soal kemampuan mencetak gol dan pertahanannya.
Persija Jakarta menang tipis 2-1 atas Persik Kediri pada pekan ke-26 Liga 1 musim 2021-2022 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, pada Sabtu (19/2/2022) malam.
Hasil itu meneruskan tren Persija di Liga 1 sejak pergantian tahun.
Persija maksimal hanya bisa menang tipis dengan pertahanan selalu kebobolan sejak awal tahun ini.
Berturut-turut hasil Persija adalah: vs PSIS 2-1, Persipura 1-2, Persela 1-1, Persita 2-1, Persiraja 0-1, Arema 1-1, Persebaya 3-3, dan Persik 2-1.
Lini belakang yang makin mudah ditembus dan variasi serangan minim adalah dua gambaran penting dari Persija akhir-akhir ini.
Bisa dikatakan, Persija sedang mengalami fase-fase "mentok" di Liga 1 musim ini.
Baca Juga: Tolak Timnas Indonesia, Tijjani Reijnder Semakin Bersinar di Eropa
Persija seakan kehilangan sentuhan untuk meraih kemenangan yang meyakinkan.
Di musim ini, 40 persen gol Persija hadir dari ketajaman Marko Simic.
Entah akan berada di posisi berapa Persija tanpa gol Marko Simic di Liga 1 musim ini.
Selain itu, yang patut digarisbawahi adalah variasi serangan Persija yang terpaku pada dua sayap yang diakhiri dengan umpan silang menuju kepala Marko Simic atau Makan Konate yang baru ditransfer musim ini.
Variasi itu terlihat telah terbaca oleh lawan-lawannya musim ini.
Padahal, Persija belum memiliki dua pengirim umpan silang andal di sayap atau tak ada para pemain lain sebagai penerima bola di dalam kotak penalti selain Simic.
Pada waktu menjadi juara liga di musim 2018, Persija punya Ismed Sofyan dan Rezaldi Hehanusa yang merupakan pengumpan silang berbahaya di segala situasi.
Persija di musim itu jadi raja bola udara, di mana mereka mengandalkan sosok Marko Simic, Rohit Chand, Jaimerson, atau Maman Abdurrahman di situasi set-piece maupun open play.
Baca Juga: Dekat dengan Zona Degradasi, Tira Persikabo Berambisi Serakah Lawan Bhayangkara FC
Di musim ini, Rio Fahmi belum membuktikan kelasnya sebagai pelayan setia Marko Simic, sedangkan di sisi kiri tak ada suplai umpan silang semantap Rezaldi Hehanusa yang tengah dibekap cidera.
Sedangkan di lini pertahanan, generasi 2018 sudah termakan usia.
Tinggal Maman Abdurrahman yang rutin bermain, namun jelas tidak selincah dulu.
Sementara itu, Ismed Sofyan dan Rezaldi Hehanusa masih belum bisa bermain sehingga gawang Andritany selalu dalam bahaya di tiap laga.
Baca Juga: Asnawi Mangkualam Debut sebagai Winger, Ansan Greeners Gagal Menang di Partai Pembuka Musim 2022
Tak heran jika Andritany tampil bak David De Gea versi Liga Indonesia dengan catatan 84 penyelamatan musim ini.
Musim depan, Persija wajib mengevaluasi problem ini agar tidak jadi bulan-bulanan para rival di Liga 1.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar