Vettel sebenarnya juga berperan sebagai direktur Asosiasi Pembalap Grand Prix (GPDA).
Namun, pembalap Jerman itu menegaskan bahwa rencana boikot ini merupakan pandangan pribadinya semata.
"Saya yakin ini menjadi masalah yang akan kami bicarakan, tetapi seperti kalimat saya kepada GPDA, kami belum bertemu bersama tahun ini," imbuhnya.
Di sisi lain, pembalap Haas, Nikita Mazepin, yang berasal dari Rusia menilai balapan di negaranya tidak akan terpengaruh dengan ketegangan yang sedang terjadi.
Baca Juga: Saat Conor McGregor Salah Tingkah karena Terlalu Akrab dengan Vladimir Putin
"Dari pemahaman yang kami miliki dengan F1, balapan akan tetap berlangsung dan Anda akan melihat saya di sana," kata Mazepin, dilansir dari Crash.
"Saya sama sekali tidak mengalami kesulitan (karena berita invasi Rusia) karena saya selalu mendukung olahraga tanpa dicampuri perkara politik."
Formula 1 dalam pernyataan resmi mengindikasikan bahwa balapan GP Rusia tetap akan dilangsungkan.
Kendati demikian, mereka mengambil sikap untuk memantau perkembangan situasi sebelum mengambil keputusan tegas.
Baca Juga: Jangan Ada Novak Djokovic Kedua, Vaksinasi Wajib pada F1 GP Australia
"Saat ini kami tidak memiliki komentar lebih jauh tentang balapan yang dijadwalkan pada September mendatang," bunyi pernyataan F1.
"Kami akan terus memonitor situasi dengan sangat cermat."
Perwakilan tim direncanakan akan mengadakan pertemuan untuk membahas dampak serangan militer terhadap agenda GP Rusia musim ini.
Baca Juga: Valentino Rossi Jadi Tamu Kejutan, Mooney VR46 Diperkenalkan untuk MotoGP 2022
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Motorsport.com, Crash.net |
Komentar