Baca Juga: Fabio Quartararo dkk Paling Menderita di Qatar tapi Bisa Bangkit pada MotoGP Indonesia
Pembalap asal Turin itu hanya menginginkan untuk fokus balapan, tak mau dipusingkan dengan segala masalah yang harus diuji dulu sebelum balapan.
“Karena saya benar-benar harus berkonsentrasi untuk menyesuaikan gaya balap saya dengan motor,” kata Bagnaia.
“Saya belum siap dengan motor untuk balapan, karena pengaturannya tidak bagus untuk trek, elektronik tidak oke untuk trek. Kami tertinggal di belakang,”
“Jadi jika Anda ingin menang, Anda membutuhkan situasi yang stabil, dan pada saat ini, inilah yang saya butuhkan,” ujar Bagnaia.
Keluhan yang dialami Bagnia pada akhir pekan lalu kemudian mendapat tentangan dari Mantan Direktuk Olahraga LCR Honda, Oscar Haro.
“Ketika Anda naik motor baru itu normal untuk tidak merasa nyaman, sedangkan Jorge Martin mampu merebut pole position,” kata Haro dilansir Bolasport.com dari Tuttomotoriweb.it.
Baca Juga: 'Privilege' Jajal Mandalika Tak Cuma Milik Mario Aji, Pembalap Moto3 Lain Malah Sudah Menang 3 Kali
Oscar Haro menyayangkan perilaku Bagnaia yang terlalu banyak mengeluh untuk menguji komponen baru pada motor selama akhir pekan.
Bahkan Haro menyebut karakter Bagnaia yang pekerja keras yang selalu ia tunjukkan selama di Moto3 dan Moto2 kini telah berubah.
“Pecco bukan lagi orang baik yang dulu ketika bersama Mahindra Racing di Moto3, dia memberikan 100 persen untuk masuk ke MotoGP,”
“Sekarang dia berada di kelas para raja dan dia mengeluh. Karakternya telah berubah, dia bukan lagi anak-anak,”
“Saya pikir bermain-main dengan Dall'Igna adalah hal terburuk yang dilakukan,” ujar Haro.
Baca Juga: Malam Ini, 2 Jagoan MMA asal Indonesia Buru Kemenangan pada One Championship
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Crash.net, tuttomotoriweb.it |
Komentar