BOLASPORT.COM - Manajer Michelin untuk MotoGP, Piero Taramasso, menjelaskan alasan pihaknya memasok ban spesifikasi lama untuk MotoGP Indonesia 2022.
Para pembalap tidak sepenuhnya memakai ban dengan spesifikasi musim 2022 pada seri balap MotoGP Indonesia yang digelar di Sirkuit Mandalika, Lombok, NTB, 18-20 Maret.
Ban lintasan kering (slick) yang disediakan Michelin untuk MotoGP Indonesia menggunakan casing seperti ban dari musim 2017 dan 2018.
Dikutip dari Motorsport Magazine, ban dengan karakter sangat keras ini terakhir kali dipakai pada balapan MotoGP Thailand musim 2018.
Baca Juga: Franco Morbidelli Bawa Motor Polisi demi Kejar Jadwal Penerbangan
Kondisi ini menimbulkan kesulitan bagi sejumlah tim dan pembalap.
Sebab, motor setiap pabrikan untuk MotoGP 2022 dirancang untuk memaksimalkan potensi dari ban Michelin terbaru.
Honda merupakan pabrikan yang bisa dibilang paling terdampak dengan langkah Michelin menyediakan ban lama.
Tampil kuat saat tes pramusim MotoGP di Mandalika pada Februari lalu, Marc Marquez dkk. kehilangan taji saat kembali mengunjungi lintasan sepanjang 4,3 km itu.
Pol Espargaro, yang membukukan waktu lap tercepat saat tes dan meraih podium di seri pembuka, terdampar di posisi ke-16 saat kualifikasi.
Marquez tidak lebih baik setelah terjatuh berkali-kali. Juara dunia delapan kali itu mengeluhkan kurangnya grip karena ban yang lebih kaku.
Kecelakaan besar saat sesi pemanasan pada Minggu (20/3/2022) pagi sebelum lomba membuat Marquez batal tampil pada MotoGP Indonesia.
Penyakit diplopia, bisa disebut penglihatan ganda, yang dialami Marquez pada akhir tahun lalu pun kembali kambuh walau tidak separah sebelumnya.
Baca Juga: Bule Negeri Pizza Ini Yakin MotoGP Indonesia Samai MotoGP Italia jika Tiket Lebih Murah
Manajer Tim Honda, Alberto Puig, dengan lantang mengkritik langkah Michelin mengganti spesifikasi ban untuk MotoGP Indonesia.
"Saat tes pramusim, kami begitu cepat, dan tiba-tiba Michelin mengubah bannya, dan performa motor kami berubah total," ujar Puig, dilansir dari GPOne.
"Kami masih tidak sepenuhnya memahami apa yang terjadi, dan kami akan mendiskusikannya masalah ban ini secara menyeluruh dengan Michelin."
Kritik dari Puig tersebut ditanggapi oleh Piero Taramasso selaku perwakilan produsen ban asal Prancis itu pada MotoGP.
Baca Juga: Animo Besar MotoGP Indonesia, Daya Tarik Pembalap Moto2 Sampai Saingi Achmad Albar
Taramasso mengaku heran dengan sikap Puig lantaran keputusan mengenai perubahan ban sudah dikomunikasikan kepada pembalap dan tim setelah tes pramusim.
Taramasso menuturkan bahwa ban yang dipakai saat tes pramusim MotoGP di Mandalika kemarin tidak akan mampu bertahan untuk durasi lomba penuh.
Temperatur permukaan aspal yang sangat tinggi menjadi penyebabnya.
"Bisa mencapai 60 derajat (celsius), kami tidak pernah melihat suhu setinggi itu di Sepang," ungkap Taramasso.
Baca Juga: Moto3 Indonesia 2022 - Hasil di Mandalika Bikin Mario Aji Pede Tatap Balapan Berikutnya
Selain itu desain lintasan Sirkuit Mandalika yang memuat banyak tikungan cepat membuat temperatur ban cepat panas, artinya ban lebih cepat aus.
Taramasso menjelaskan ban untuk MotoGP Indonesia dirancang agar tahan lama walau harus mengorbankan level daya cengkeram.
Pun soal pengaruh ban terhadap performa motor Taramasso menilai tidak banyak terjadi penurunan.
Dia menunjuk catatan waktu pole sitter, Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha), saat kualifikasi yang sedikit lebih cepat dari waktu terbaik saat tes pramusim.
Baca Juga: MotoGP Indonesia 2022 - Raih Hasil Bagus, Duo Yamaha Tak Cemberut Lagi
"Target kami adalah menyediakan ban yang tepat untuk balapan 27 lap. Jika tidak hujan, sebagian besar pembalap sudah start dengan ban belakang lunak," imbuhnya.
Taramasso berharap bisa menyediakan ban yang lebih baik untuk balapan MotoGP Indonesia berikutnya.
Michelin untungnya mendapatkan data cukup lengkap lantaran seri balap akhir pekan lalu memuat sesi dengan lintasan kering maupun basah.
Sekadar informasi, sementara ban kering (slick) mengambil spesifikasi lama, ban basah (wet) pada MotoGP Indonesia tetap memakai versi musim 2022.
"Jadi kami masih bisa membuat peningkatan untuk 2023," tandas Taramasso.
Baca Juga: Raih Podium di Lintasan Basah Mandalika, Quartararo: Saya Tidak Pernah Secepat Ini
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | GPOne.com, Motorsportmagazine.com |
Komentar