Petugas keamanan diketahui menggunakan semprotan merica untuk mengusir para penonton perempuan itu.
Beberapa video yang beredar di media sosial juga menunjukkan perempuan-perempuan yang merintih sambil memegang matanya yang terkena semprotan merica.
Baca Juga: Pertama Kali dalam 40 Tahun Ditonton Perempuan, Timnas Iran Cetak 14 Gol
Iranian women were pepper-sprayed by police as they tried to enter a stadium to watch Iran's World Cup qualifier with Lebanon. pic.twitter.com/I26qeAoaId
— Middle East Eye (@MiddleEastEye) March 30, 2022
Menghadapi kontroversi tersebut, Presiden Iran, Ebrahim Raisi, telah memerintahkan kementerian dalam negeri untuk melakukan penyelidikan.
Masalah suporter perempuan di Iran sebenarnya bukan hal baru.
Sejak revolusi Iran pada 1979, perempuan tidak dibolehkan datang ke stadion dengan alasan melindungi mereka dari atmosfer maskulin dan pandangan para pria.
Namun, perempuan Iran melakukan berbagai cara untuk tetap bisa menyusup ke stadion, termasuk rela berpakaian seperti pria dan menyembunyikan rambut yang panjang.
Pada 2019, FIFA sempat turun tangan untuk mengatasi masalah ini dengan memerintahkan Iran mengizinkan perempuan mengakses stadion tanpa batasan dan jumlahnya akan ditentukan sesuai permintaan tiket.
Baca Juga: Alireza Beiranvand, Kiper Iran yang Tepis Penalti Cristiano Ronaldo, Lempar Bola Sejauh 73 Meter
Arahan FIFA, yang mengancam penangguhan Iran dari kompetisi, datang setelah seorang penggemar, Sahar Khodayari, meninggal karena membakar dirinya sendiri.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | aljazeera.com, france24.com |
Komentar