BOLASPORT.COM - Perempuan Iran kembali dilarang menonton bola di stadion. Larangan itu membuat mereka diusir petugas keamanan pakai semprotan merica.
Sebanyak 2.000 perempuan Iran gagal masuk ke stadion untuk menyaksikan pertandingan putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia di Stadion Imam Reza, Selasa (29/3/2022).
Padahal, suporter perempuan Iran ini telah mengantongi tiket untuk menonton langsung negaranya menaklukkan timnas Lebanon dengan skor 2-0.
"Sekitar 2.000 perempuan Iran, yang telah membeli tiket untuk pertandingan Iran-Lebanon, hadir di perimeter Stadion Imam Reza, tetapi tidak bisa masuk ke stadion," tulis kantor berita ISNA, dikutip BolaSport.com dari France24.
"Untuk pertandingan ini, 12.500 tiket terjual, 2.000 di antaranya untuk perempuan," lanjut laporan ISNA.
Akibatnya, para perempuan ini melakukan protes di depan pintu gerbang stadion agar tetap bisa menyaksikan pertandingan secara langsung.
Menurut laporan Al Jazeera yang dikutip BolaSport.com, mereka kemudian dicegah masuk oleh petugas keamanan.
Namun, petugas keamanan melakukan tindakan represif dalam prosesnya.
Petugas keamanan diketahui menggunakan semprotan merica untuk mengusir para penonton perempuan itu.
Beberapa video yang beredar di media sosial juga menunjukkan perempuan-perempuan yang merintih sambil memegang matanya yang terkena semprotan merica.
Baca Juga: Pertama Kali dalam 40 Tahun Ditonton Perempuan, Timnas Iran Cetak 14 Gol
Iranian women were pepper-sprayed by police as they tried to enter a stadium to watch Iran's World Cup qualifier with Lebanon. pic.twitter.com/I26qeAoaId
— Middle East Eye (@MiddleEastEye) March 30, 2022
Menghadapi kontroversi tersebut, Presiden Iran, Ebrahim Raisi, telah memerintahkan kementerian dalam negeri untuk melakukan penyelidikan.
Masalah suporter perempuan di Iran sebenarnya bukan hal baru.
Sejak revolusi Iran pada 1979, perempuan tidak dibolehkan datang ke stadion dengan alasan melindungi mereka dari atmosfer maskulin dan pandangan para pria.
Namun, perempuan Iran melakukan berbagai cara untuk tetap bisa menyusup ke stadion, termasuk rela berpakaian seperti pria dan menyembunyikan rambut yang panjang.
Pada 2019, FIFA sempat turun tangan untuk mengatasi masalah ini dengan memerintahkan Iran mengizinkan perempuan mengakses stadion tanpa batasan dan jumlahnya akan ditentukan sesuai permintaan tiket.
Baca Juga: Alireza Beiranvand, Kiper Iran yang Tepis Penalti Cristiano Ronaldo, Lempar Bola Sejauh 73 Meter
Arahan FIFA, yang mengancam penangguhan Iran dari kompetisi, datang setelah seorang penggemar, Sahar Khodayari, meninggal karena membakar dirinya sendiri.
Sahar Khodayari melakukan itu karena takut dipenjara setelah mencoba menghadiri pertandingan dengan menyamar seperti laki-laki.
Kematiannya memicu protes, mengakibatkan seruan agar Iran diboikot.
Pada Januari 2022, Iran mengizinkan perempuan menghadiri pertandingan internasional untuk pertama kalinya dalam hampir tiga tahun.
Baca Juga: On This Day - Kiper Asia ini Sukses Bikin Cristiano Ronaldo Kecewa
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | aljazeera.com, france24.com |
Komentar