Begitu pula dengan Nike yang tidak bisa memberi sponsor untuk Iran karena ancaman sanksi dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Pertemuan tahun ini kembali berpotensi panas karena publik Iran masih mengingat sepenuhnya pembunuhan Kepala Pasukan Garda Revolusi, Mayor Jenderal Qasem Suleimani pada tahun 2020 lalu oleh drone Amerika Serikat di Baghdad, Irak.
Pertemuan penuh nuansa rumit antara Amerika dan Iran terjadi pada 21 Juni 1998 pada pertandingan terakhir Grup F Piala Dunia 1998 di Stade de Gerland, Lyon, Prancis.
Pertandingan tersebut dikenang sebagai "pertandingan terpolitis sepanjang sejarah sepakbola" menurut FourFourTwo.
Genderang perang kedua tim tersebut sudah dimulai sejak hasil undian grup Piala Dunia 1998 keluar.
???????????????????????????????????????????? & one of ????????????????????????????/????????????????????????????/????????
Predict the final standings:
1.____________
2.____________
3.____________
4.____________#FinalDraw | #FIFAWorldCup pic.twitter.com/ogYLOwfcnJ— FIFA World Cup (@FIFAWorldCup) April 1, 2022
Dilansir dari FourFourTwo, usai pengundian dilakukan Presiden Asosiasi Sepakbola Amerika Serikat menyebut laga ini sebagai "The mother of all games" atau "ibu dari semua pertandingan".
Tak mau ketinggalan, Pemerintah Iran lewat Pemimpin Agung Imam Khamenei memerintahkan timnas Iran untuk tidak berjalan menuju tim Amerika Serikat.
Padahal dalam regulasi FIFA, timnas Iran yang berstatus sebagai tim B harus berjalan menuju tim A saat kedua tim berjabat tangan sebelum laga.
Baca Juga: Burnley Vs Manchester City - Kans Riyad Mahrez Ancam Posisi Cristiano Ronaldo
Editor | : | Bonifasius Anggit Putra Pratama |
Sumber | : | Theguardian.com, fourfourtwo.com |
Komentar