BOLASPORT.COM - Puasa Ramadan tak berarti menjadi penghalang untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh dengan berolahraga.
Olahraga secara teratur di bulan Ramadan akan membuat tubuh menjadi lebih sehat dan metabolisme lebih stabil.
Kendati demikian, olahraga harus dilakukan dengan tepat, baik dari segi waktu hingga jenis olahraga yang ditentukan.
Selama Ramadan, tubuh mengalami perubahan aktivitas baru. Hal tersebut terjadi karena berubahnya pola tidur dan berkurangnya cairan yang dikonsumsi tubuh.
Alhasil, badan akan terasa lemas karena tidak mendapat asupan makanan dan minuman dalam kurun waktu sekitar 14 jam.
Baca Juga: Jalin Hubungan 5 Tahun, Wawan Hendrawan Resmi Dilepas Bali United
Oleh karena itu, perlu penyesuaian yang perlu diperhatikan bagi tubuh sebelum melakukan aktivitas olahraga.
Berikut tips olahraga saat puasa agar tubuh tidak mudah lemas:
1. Kenali Jenis Olahraga
Apabila sebelum Ramadhan jarang berolahraga atau kurang aktif secara fisik, aktivitas latihan dapat dimulai dengan intensitas ringan.
Bisa dimulai dengan membersihkan rumah atau sekadar berjalan santai, bersepeda atau senam.
Jika tubuh mulai terbiasa ditempa, maka bisa menaikkan intensitas olahraga secara berkala, namun dalam batas sewajarnya.
Sebab, olahraga dengan intensitas yang tinggi akan memakan simpanan glikogen dan memaksa tubuh menggunakan protein untuk kebutuhan energi.
Hal itu akan membuat tubuh kehilangan massa otot.
Sebaiknya, jika ingin melakukan latihan berat bisa dilakukan pada malam hari, setelah berbuka dan mengisi energi.
2. Pilih waktu olahraga
Waktu olahraga di bulan Ramadan juga perlu diperhatikan guna menghindari tubuh dari gangguan kesehatan yang mungkin terjadi.
Dikutip dari Kompas.com, (16/4/2021), dokter spesialis kedokteran olahraga dr. Michael Triangto, Sp.KO mengatakan ada tiga waktu terbaik untuk olahraga di bulan Ramadan.
Baca Juga: BREAKING NEWS - Persija Resmi Lepas Bambang Pamungkas, Sudirman, dan 10 Ofisial
Setelah sahur
Michael menganjurkan berolahraga setelah sahur atau sesudah menjalankan shalat subuh di waktu pagi hari.
Perlu diperhatikan jika olahraga yang disarakan adalah olahraga mimiliki intesitas ringan seperti jalan dan lari.
Sebelum berbuka puasa
Di waktu ini, kita memiliki banyak kesempatan untuk minum dan makan setelah menghabiskan energi saat olahraga di sore hari.
Olahraga di sore hari lebih baik dilakukan dengan santai sembari menunggu waktu berbuka puasa.
Baca Juga: Tips untuk Lelaki, Cara Cristiano Ronaldo Bikin Pacarnya Jatuh Hati
Anda bisa menggabungkan antara aerobic dengan latihan beban seperti push up atau sit up.
Adapun intensitasnya juga perlu disesuaikan dengan kemampuan tubuh Anda.
Usai berbuka puasa
Olahraga selama bulan puasa bisa dilakukan pada waktu malam hari atau setelah berbuka puasa.
Namun perlu dicatat, hindari berolahraga langsung setelah mengisi perut dengan makanan.
Berikan setidaknya jeda waktu minimal satu jam karena bisa menghambat proses pencernaan makanan di dalam tubuh.
Selain itu, hindari melakukan olahraga mendekati waktu tidur supaya tidak menganggu kualitas tidur yang baik dan memicu banyak masalah lain.
Berolahraga di malam hari bisa dikatakan waktu paling efektif karena dibolehkan berlatih dengan intesintas berat, contoh gerakan intensitas berat yakni olahraga kardio.
View this post on Instagram
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | kompas |
Komentar