Namun, saat itu Diego Simeone baru beberapa bulan saja menukangi Los Rojiblancos.
Pertarungan sesungguhnya tersaji di semifinal Liga Champions 2015-2016.
Pep Guardiola yang kala itu beralih menukangi Bayern Muenchen takluk 0-1 pada leg pertama di Madrid.
Baca Juga: Dua Wajah Kontras AC Milan: Ganas Lawan Raksasa, Lemas saat Jumpa Tim Semenjana
Pep ganti membalasnya dengan kemenangan 2-1 di Munich, tetapi itu tak cukup membalas hasil leg pertama karena Atletico unggul agresivitas tandang.
Jadilah Simeone membawa Atletico ke final, sekaligus memberi akhir pahit bagi perjalanan Pep di Bayern.
Soal gaya permainan yang berlawanan dengan Simeone, Pep Guardiola menilai itu cuma perbedaan dari sudut pandang.
Kendati sering dibilang terlalu bertahan, Atletico Madrid sebenarnya memiliki kemampuan menyerang yang mumpuni dan efisien.
"Gaya mereka lebih ofensif dari yang orang pikirkan," ujar Pep dalam jumpa pers sebelum laga.
"Dia (Simeone) tak ingin mengambil risiko saat membangun serangan, tapi mereka punya kualitas bagus di sepertiga akhir," tambahnya mewaspadai Luis Suarez cs.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | AS.com, UEFA.com |
Komentar