Permainan pebulu tangkis yang dikenal dengan kecepatannya itu pun menjadi salah satu yang menarik untuk ditonton.
China Open 2018 adalah bukti terbaik bagaimana berbahayanya Anthony.
Dia menjadi juara setelah mengalahkan pemain sekaliber Lin Dan, Viktor Axelsen, Chen Long, Chou Tien Chen, dan Kento Momota yang nyaris tak terkalahkan tahun itu.
Anthony bukannya mandul.
Mencapai peringkat tiga dunia pada awal tahun 2020 tentunya menjadi bukti bagaimana pemain asal Cimahi sejatinya mampu bersaing di level tertinggi.
Tahun lalu pun dia sukses merebut medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020 dan membawa Indonesia menjuarai Piala Thomas 2020 pada tahun lalu.
Sayangnya, ketika terlihat menemukan kembali sentuhan terbaiknya, Anthony malah tenggelam dalam tren negatif sesudahnya.
Di luar Denmark Open 2021, di mana dia mundur karena cedera, Anthony kini hanya dua kali menembus perempat final dalam enam turnamen terakhirnya.
Kalau ada satu kelemahan yang mudah teramati dari Anthony adalah bagaimana dia terlalu mudah membuat kesalahan sendiri.
Baca Juga: Korea Open 2022 - Pelatih Ungkap Penyebab Anthony Ginting Kalah pada Babak Pertama
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | PBSI.id |
Komentar