Di sisi lain, Dovizioso merasa Quartararo punya alasan untuk lebih membutuhkan power ketimbang grip.
"Fabio saat ini adalah satu-satunya pembalap yang mampu melaju cepat bersama Yamaha dengan kondisi tanpa grip di ban belakang," ucap Dovizioso.
"Jadi pendapatnya normal karena jika Anda memberi dia sedikit tenaga, dia bisa menjadi sedikit lebih cepat di lintasan lurus, di tikungan dia sudah sangat cepat."
"Saya setuju dengannya, tetapi menurut saya gaya berkendaranya agak unik. Itulah kenapa saya menjelaskan dan sangat mendorong untuk perbaikan pada grip."
"Menurut saya, 90 persen pembalap Yamaha membutuhkan lebih banyak grip dan ini adalah keterbatasan terbesar," sambungnya.
Pendapat Dovizioso didasari pula dari pengalamannya memperkuat tim lain.
"Ini adalah hal yang aneh dari motor ini, karena seberapa kami kehilangan grip, selisihnya sangat besar," jelas pembalap Italia itu.
"Saya dapat mengatakan ini karena dalam dua tahun terakhir saya mengendarai dua motor yang berbeda (Ducati dan Aprilia). Itu sebabnya saya meminta perbaikan di bagian itu."
"Jadi pendapat Fabio tidak salah, hanya saja dia tidak tahu tentang gripnya. Karena dia belum mencoba motor lain."
"Ini wajar. Jika saya menjadi dia, saya ingin lebih banyak tenaga, karena dia bisa sedikit lebih cepat dengan lebih banyak tenaga," imbuhnya.
Baca Juga: Quartararo Cuma Setengah Terkejut Lihat Bastianini Menggila pada MotoGP 2022
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Crash.net |
Komentar