Barcelona mengulang catatan minor tersebut untuk pertama kalinya sejak terakhir kali terjadi di musim 1998-1999.
Mereka sebelumnya belum pernah mencicipi kekalahan hingga tiga kali secara beruntun di kandang dalam berbagai ajang kompetitif.
Performa loyo tersebut membuat Barcelona terlebih dulu mengubur impian mereka mentas di final Liga Europa.
Frankfurt sukses mendepak Barcelona dari Liga Europa berkat kemenangan agregat 4-3.
Baca Juga: Ulah Alisson Becker di Derbi Merseyside Bikin Istri Ngakak
Di sisi lain, kekalahan beruntun dari Cadiz dan Vallecano di Liga Spanyol turut membuat kans juara Barcelona tertutup.
Pasalnya, Sergio Busquets dkk. malah menambah margin dengan Madrid menjadi 15 poin.
Madrid kokoh di puncak klasemen berkat koleksi 78 poin, sementara Barcelona tertinggal di urutan kedua dengan 63 poin.
Posisi El Barca sendiri rawan di urutan kedua mengingat Sevilla, Atletico Madrid, dan Real Betis masih mengintip peluang menyingkirkan raksasa Catalunya.
Situasi kurang menguntungkan juga bakal diterima Barcelona jika gagal memaksimalkan laga-laga tersisa di Liga Spanyol.
Satu kekalahan saja yang diterima oleh Barcelona membuat lawan-lawannya berpeluang mendepaknya dari posisi empat besar.
Itu pun dapat diartikan Barcelona terancam gagal lolos ke Liga Champions musim depan.
Baca Juga: Syarat Mutlak untuk Erik ten Hag Agar Layak Disebut Berhasil
Xavi sendiri telah mengakui jika Barcelona bakal kesulitan untuk berjuang finis di posisi empat besar Liga Spanyol.
"Ini selalu menjadi hal yang rumit. Pada bulan November kami sempat berada di urutan kesembilan," kata Xavi.
"Namun, klub menghadapi keadaan ekonomi darurat dan situasi tidak menguntungkan di bidang olahraga."
"Kami tidak takut untuk bermain, tetapi permainan kami menjadi rumit, inilah sepakbola," ujar Xavi mengakhiri.
Editor | : | Bonifasius Anggit Putra Pratama |
Sumber | : | mundodeportivo.com, Transfermarkt.com |
Komentar