BOLASPORT.COM - Pembalap Mooney VR46, Luca Marini, belum mampu berbicara banyak pada MotoGP 2022. Marini menyebut peran kru dan motor sangat penting.
Marini masih bisa keluar dari tren buruk pada balapan seri keenam MotoGP Spanyol 2022 di Sirkuit Jerez, Spanyol, pada Minggu (1/5/2022).
Adik Valentino Rossi tersebut pulang dengan tangan hampa setelah menyelesaikan balapan di posisi ke-16.
Marini tertinggal hampir 30 detik dari penunggang Ducati Desmosedici GP22 lainnya, Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo), yang meraih kemenangan.
Tes tengah musim di sirkuit yang sama pada Senin (2/5/2022) pun tidak disia-siakan Marini untuk lebih menyatu dengan motornya.
Walau sempat mengalami kendala, runner-up Moto2 musim 2020 tersebut merasa puas dengan hasil pengujiannya.
"Hari ini positif, kami mencoba banyak hal terutama pada setelan motor," ucap Marini dikutip Bolasport.com dari Speedweek.
"Awal tes terasa sulit karena setiap kali saya saya masuk ke lintasan, feeling dengan motornya berubah, berubah, dan berubah lagi."
"Kami harus menyatukan semuanya pada akhirnya dan saya pikir kami membuat kemajuan jika dibandingkan dengan balapan kemarin."
Baca Juga: Ducati Wanti-wanti Martin dan Bastianini agar Tak Membelot Jika Gagal ke Tim Pabrikan
"Saya merasa puas dan percaya diri."
Marini tidak malu untuk mengakui bahwa hasil buruk yang diraihnya pada Minggu kemarin lebih dikarenakan performanya sendiri.
Adapun agenda tes Marini terbilang sederhana, personel timnya membuat perubahan dan dia yang menentukan apakah hasilnya positif atau tidak.
"Saya senang dengan hasilnya, tim saya melakukan pekerjaan yang sangat baik dan saya juga ingin berterima kasih kepada Ducati," ucap Marini.
"Sekarang saya akhirnya memiliki perasaan bahwa kami menuju ke arah yang benar. Namun, saya ingin melihat apakah kami memperkecil gap dengan pembalap top saat balapan."
"Saat tes situasinya selalu berbeda," katanya lagi.
Marini sebenarnya bukan satu-satunya pembalap yang mengalami masalah dengan adaptasi motor Ducati yang baru.
Rekannya di Akademi Pembalap VR46, Francesco Bagnaia, sempat kehilangan taji sebagai penantang gelar sebelum menang pada MotoGP Spanyol.
Dalam kalimatnya, Bagnaia menemukan feeling dengan motornya setelah sadar bahwa dia tidak harus beradaptasi dengan motor melainkan dengan dirinya sendiri.
Baca Juga: Suzuki Ecstar Akan Mundur dari MotoGP, Joan Mir Siap Cari Tim Lain
Sementara Marini melihat bahwa pengalaman panjang yang dimiliki personel tim Ducati turut membantu kebangkitan Bagnaia pada musim ini.
Meski demikian, Marini sepakat bahwa langkah terakhir tetap harus diselesaikan sendiri oleh pembalap.
"Saya setuju, saya juga ingin melakukannya seperti itu. Tapi sebelumnya Anda harus berada dalam level 90 persen," ucap Marini.
"Anda kemudian dapat menambahkan 10 persen terakhir dengan jarak tempuh di lintasan dan mendapatkan pengalaman dari sirkuit ke sirkuit."
"Dengan setiap sesi di mana motor Anda tidak mengalami perubahan, Anda selalu berkendara sedikit lebih baik."
Marini baru mengoleksi 14 poin pada musim ini dengan pencapaian terbaik finis ke-11 pada seri MotoGP Argentina.
Baca Juga: Dorna Ingatkan Suzuki Tak Bisa Seenak Udel Keluar dari MotoGP
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar