BOLASPORT.COM - Sadio Mane dipastikan akan pergi dari Liverpool setelah berakhirnya musim 2021-2022. Dengan kepergian Mane, kehebatan trio Firmansah kini hanya menjadi legenda.
Liverpool dipastikan akan kehilangan salah satu penyerang mereka, yaitu Sadio Mane.
Mane memutuskan untuk pergi dari Liverpool pada bursa transfer musim panas 2022.
Penyerang asal Senegal itu menginginkan pengalaman baru dalam karier sepak bolanya.
Klub raksasa Bundesliga, Bayern Muenchen, disebut sebagai tim yang paling difavoritkan untuk menjadi tujuan Mane selanjutnya.
Mane dipastikan pergi setelah dirinya tidak memperpanjang kontrak bersama Liverpool.
Kontrak Mane sendiri sebenarnya baru akan habis pada 30 Juni 2023.
Baca Juga: Bayern Muenchen Dapat Lawan Sepadan, PSG dan Real Madrid Ganggu Transfer Sadio Mane
Akan tetapi, Mane memilih untuk hengkang satu tahun lebih cepat agar Liverpool masih mendapatkan biaya dari hasil penjualannya.
Selain Mane, Liverpool kemungkinan juga akan kehilangan penyerang andalan mereka lainnya, yakni Roberto Firmino.
Firmino disebut-sebut juga akan pergi dari Anfield setelah jarang mendapatkan menit bermain pada musim ini.
Padahal, penyerang asal Brasil tersebut sebelumnya menjadi andalan Liverpool di lini depan.
Sama seperti Mane, kontrak Firmino juga baru akan berakhir pada 30 Juni 2023.
Namun, The Reds kemungkinan akan menjual Firmino demi mendapatkan uang tambahan untuk bursa transfer musim panas kali ini.
Kepergian Firmino dan Mane jelas akan membuat para pendukung Liverpool sedih.
Baca Juga: Kenyataan Pahit di Balik Kepergian Sadio Mane dari Liverpool, Korban Kebijakan dan Risiko Anak Tiri
Pasalnya, Firmino dan Mane sebelumnya merupakan bagian dari trisula penyerang andalan Liverpool bersama Mohamed Salah.
Jika Firmino dan Mane pergi, praktis hanya Mo Salah yang tersisa dari trisula penyerang yang dikenal dengan sebutan trio Firmansah itu.
Padahal, trio Firmansah milik Liverpool pernah menjadi salah satu trisula paling menyeramkan dalam sejarah sepak bola Eropa.
Kali pertama trio Firmansah terbentuk adalah saat Mo Salah datang dari AS Roma pada musim 2017-2018.
Meski baru bermain bersama, Mo Salah, Firmino, dan Mane bisa langsung nyetel satu sama lain.
Firmino bertindak sebagai false nine, sementara Mane dan Mo Salah berperan sebagai winger.
Pada musim pedana main bareng, trio Firmansah benar-benar tampil menggila bersama Liverpool.
Baca Juga: Tertarik Gaet Gelandang Ringkih Liverpool, PSG Harus Siapkan Dana Rp775 Miliar
Menurut data Transfermarkt yang dilansir BolaSport.com, trisula andalan Liverpool itu mampu mencetak 91 gol sepanjang musim 2017-2018.
Mo Salah, yang kala itu baru saja bergabung dengan Liverpool, langsung mencetak 44 gol di berbagai kompetisi.
Dia juga memecahkan rekor di Liga Inggris dengan menjadi pemain pertama yang mampu mencetak 32 gol dalam semusim di era Premier League.
Bahkan, ketajaman trio Firmansah mampu membawa Liverpool melaju hingga babak final Liga Champions 2017-2018.
Meski harus kalah dari Real Madrid pada laga puncak, ketajaman trisula maut The Reds tidak perlu diragukan lagi.
Semusim kemudian, kehebatan trio Firmansah masih tetap teruji.
Pada musim 2018-2019, Liverpool kembali berhasil lolos ke final Liga Champions.
Baca Juga: Kepergian Sadio Mane Ibarat Sebuah Mimpi Buruk bagi Liverpool
Kali ini, tim asuhan Juergen Klopp mampu merengkuh trofi Si Kuping Besar setelah mengalahkan Tottenham Hotspur di partai puncak.
Meski tak setajam musim sebelumnya, trio Firmansah tetap mampu mencatatkan 69 gol untuk Liverpool pada musim tersebut.
Dua musim berikutnya, produktivitas gol trio Firmansah makin lama makin menurun.
Penurunan produktivitas trio Firmansah dimulai oleh menurunnya performa Firmino.
Dalam dua musim, yakni 2019-2020 dan 2020-2021, eks penyerang Hoffenheim itu tidak mampu mencetak lebih dari 15 gol.
Bahkan, pada 2020-2021, Firmino hanya mencatatkan sembilan gol dari 36 pertandingan di Liga Inggris.
Menurunnya performa Firmino membuat Liverpool mendatangkan Diogo Jota dari Wolverhampton Wanderers pada awal musim 2020-2021.
Baca Juga: Potensi Pengkhianatan Mohamed Salah di Akhir Musim 2022-2023
Kedatangan Jota rupanya mampu mengancam posisi Firmino di skuad utama Liverpool.
Meski hanya bermain sebagai pemain pengganti, Jota sering menjadi pemecah kebuntuan bagi Liverpool.
Penyerang asal Portugal itu langsung mampu mencetak 13 gol di berbagai kompetisi pada musim pertamanya bersama Liverpool.
Pada musim 2021-2022, Jota seolah telah resmi mengambil posisi Firmino.
Tercatat, Jota memainkan 35 pertandingan Liga Inggris, sementara Firmino hanya 20 laga.
Tak hanya itu, Jota juga mencetak 21 gol di berbagai kompetisi.
Tak hanya Firmino, Mane pun nampaknya juga mendapatkan saingan baru di posisi sayap kiri.
Baca Juga: Steven Gerrard: Sadio Mane Tak Punya Alasan untuk Pergi dari Liverpool
Kedatangan Luis Diaz pada Januari 2022 seolah menjadi alarm bagi Mane untuk meninggalkan Liverpool.
Mane kadang terpaksa bermain sebagai penyerang tengah jika harus bermain bersama dengan Diaz.
Namun, persaingan dengan Jota di posisi penyerang tengah tentu akan menjadi kesulitan tersendiri bagi Mane.
Terlebih lagi, usia Jota yang jauh lebih muda pasti akan menjadi investasi bagi Liverpool untuk ke depannya.
Pendukung Liverpool mungkin mulai harus terbiasa hidup tanpa adanya trio Firmansah.
Dulu, trisula yang awalnya menjadi idola, mungkin kini hanya akan menjadi legenda bagi para pencinta sepak bola.
Editor | : | Ade Jayadireja |
Sumber | : | Transfermarkt |
Komentar