Remaja ajaib berdarah Pantai Gading sempat ditempa di akademi Inter Milan selama 8 tahun (2012-2020).
Akan tetapi, ketiadaan jaminan tampil di skuad senior Inter membuat Gnonto mencoba peruntungan di Zurich.
Bukannya tenggelam, keputusan berkarier di negeri tetangga malah berbuah manis.
Gnonto sukses menjadi pilar klub saat menjuarai Liga Super Swiss musim kemarin.
Kecemerlangan ini pula yang membuat Roberto Mancini sampai blusukan memantau remaja kelahiran 5 November 2003.
Menurut data Opta yang dikutip BolaSport.com, Gnonto mencatat rekor sebagai pemain pertama kelahiran 2003 yang turun membela timnas senior Italia.
Dalam hal ini, Italia jauh tertinggal dari Spanyol atau Inggris, misalnya.
71 - The Sassuolo midfielder Davide #Frattesi will play tonight his first game for Italy National team: he is the 71th different player used by Roberto Mancini as a manager (since 28/05/2018). Prospect.
#ItaGer #ItalyGermany pic.twitter.com/6tYsA7rZkY
— OptaPaolo ???? (@OptaPaolo) June 4, 2022
Mereka lebih dulu memercayai wonderkid lokal seperti Pedri, Gavi, maupun Phil Foden untuk membela timnas senior di usia sangat muda.
Apalagi, mereka juga memesona di level klub bersama tim elite di liga masing-masing.
Baca Juga: Timnas Italia Gagal ke Piala Dunia 2022, Roberto Mancini Korban Pengkhianatan Para Pemainnya
Dalam skuad bawaan Mancini untuk timnas hingga 14 Juni mendatang, bahkan ada pula tiga pemain muda dari klub Serie B atau divisi dua Liga Italia.
Hal ini sepertinya memperkuat asumsi terbatasnya tenaga talenta lokal yang memikat di kasta teratas.
Mereka ialah Federico Gatti, Alessio Zerbin (Frosinone), dan Salvatore Esposito (SPAL).
Ketiganya masih mengantre jatah melakoni debut, mungkin nanti di partai melawan Hungaria (7/6/2022), Inggris (11/6/2022), atau Jerman (14/6/2022).
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | OptaPaolo |
Komentar