BOLASPORT.COM - Blunder yang dilakukan pembalap Aprilia Racing, Aleix Espargaro, pada MotoGP Catalunya tidak menghalangi mata pengamat MotoGP, Carlo Pernat, untuk melihat catatan positif dari penampilanya.
Balapan MotoGP Catalunya yang digelar di Sirkuit Catalunya, Spanyol, Minggu (5/6/2022) berakhir dengan penyesalan bagi Aleix Espargaro.
Seharusnya finis kedua, Espargaro harus menunda mimpinya mencetak hasil podium di balapan kandang karena salah menghitung sisa lap.
Espargaro terlanjur memelankan motor dan berselebrasi, padahal balapan masih tersisa satu lap lagi. Dia pun akhirnya finis di posisi kelima.
Kepala Espargaro tertunduk selepas lomba.
CEO Dorna Sports, Carmelo Ezpeleta, sampai masuk ke garasi tim Aprilia untuk menenangkan pembalap berusia 32 tahun itu.
"Aleix mengira balapan sudah selesai satu putaran lebih awal," kata Pernat, dilansir BolaSport.com dari GPOne.
"Sebuah kesalahan yang tak termaafkan, seperti yang dilakukan Pierfrancesco Chili pada GP250."
"Untungnya dia hanya kehilangan sembilan poin, meski dengan performa Fabio Quartararo yang bagus, sulit untuk memangkasnya."
Baca Juga: Tanpa Blunder Aleix Espargaro, Jorge Martin Tetap Bisa Rebut Podium
"Ini juga bisa menjadi masalah psikologis. Sulit bagi pembalap untuk tidak menyadari hal seperti ini, meski jika kesalahan ini tidak akan terjadi lagi."
"Kesalahan ini terjadi 20 tahun sekali!"
Posisi kelima pada balapan MotoGP Catalunya di satu sisi memutus tren podium Espargaro yang sudah berlangsung dalam empat balapan sebelumnya.
Meski begitu, Pernat tetap melihat Espargaro sebagai salah satu penantang kuat dalam perburuan gelar juara.
"Aleix sekali lagi menunjukkan dirinya adalah pembalap hebat dengan motor yang cepat," sambung mantan manajer Valentino Rossi itu.
"Dia tentunya akan menjadi bagian dari pertarungan untuk gelar juara dan saya sangat senang karena di Aprilia mereka telah bekerja keras," tambahnya.
Espargaro sendiri masih menempati peringkat kedua klasemen sementara.
Dia menjadi pesaing terdekat sang juara bertahan, Fabio Quartararo, yang menjadi pemuncak klasemen sementara dengan 147 poin.
Espargaro tertinggal 22 poin.
Pujian juga diberikan Pernat kepada Quartararo yang melanjutkan performa konsisten pada musim ini.
Baca Juga: Meski Blunder Fatal, Aleix Espargaro Tetap Diwaspadai Fabio Quartararo
Kelemahan motor Yamaha dijawab El Diablo dengan kemampuan untuk berkompromi ketika kemenangan ataupun hasil podium mustahil didapatkan.
Namun ketika kondisinya mendukung seperti MotoGP Catalunya akhir pekan lalu, Quartararo tak membuang kesempatan untuk merebut posisi pertama.
Malahan Quartararo mampu mencatat gap 6,473 detik dengan pembalap di posisi kedua, paling tinggi sejak GP Australia musim 2019 yang dimenangi Marc Marquez.
"GP Catalunya menunjukkan kekuatan Fabio Quartararo sebagai pembalap yang unggul daripada yang lain," tutur Pernat.
"Dia mempunyai motor yang inferior, terutama dalam kecepatan tertinggi. Namun, Fabio sudah memenangkan kejuaraan dunia tahun lalu."
"Dia pembalap yang cepat, cerdas, dan berhasrat memenangkannya lagi."
"Dia juga bisa puas dengan posisi ketujuh atau kedelapan, ini sebabnya dia berada di puncak klasemen. Seorang fenomena yang sudah matang."
Baca Juga: Sudah Frustasi Johann Zarco Ketiban 'Hadiah' dari Aleix Espargaro
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | GPOne.com |
Komentar