Namun perbedaan peringkat dan prestasi tak menjadi masalah. Apriyani/Fadia langsung tampil galak dengan menang telak 21-7 pada gim pertama.
Matsumoto/Nagahara tak mau kalah dengan memenangi gim kedua. Untungnya, determinasi tinggi yang ditunjukkan Apriyani/Fadia akhirnya mampu menjadi pembeda.
Apriyani/Fadia tak gentar walau pasangan andalan Jepang itu mampu membalikkan kedudukan dari 9-4 menjadi 13-14.
Publik di Istora pun berteriak kegirangan ketika Apriyani/Fadia memastikan kemenangan mereka atas Matsumoto/Nagahara dengan skor akhir 21-7, 17-21, 21-17.
"Kami hanya menerapkan apa yang kami butuhkan," kata Apriyani di mixed zone.
"Semua ganda putri di dunia tidak ada yang defence sekali dua kali mati, jadi kami sudah tahu di mana levelnya."
"Kami juga sudah siap capek. Mau main dua jam, ayo, karena pertandingan ganda putri gak ada yang cepat," imbuh juara Olimpiade itu.
"Kuncinya di komunikasi dan saya gak mau terbebani juga karena mereka sudah juara turnamen ini dan peringkatnya segini," sambung Fadia.
"Saya mau keluarin semua permainan saya karena kalau sudah di lapangan kami kan sama saja."
Apriyani/Fadia tidak menjadikan kemenangan sebagai alasan untuk memegahkan diri melainkan motivasi untuk terus memperbaiki diri.
"Kemenangan ini memberikan motivasi yang sangat besar. Kiranya saya dan Fadia terus menjadi lebih kuat lagi," ujar Apriyani.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | BolaSport.com, BWFBadminton.com |
Komentar