"Kemudian saya mencoba untuk menekan lagi. Kami masih memeriksa motornya, tapi saya yakin sensor kontrol traksi tidak berfungsi."
"Saya bisa selamat dari kecelakaan pertama, tetapi ketika kecelakaan kedua, saya tidak punya kesempatan lagi."
"Saya merasa tidak bisa melanjutkan balapan karena bahu saya sakit," katanya menambahkan.
Hanya tersisa penyesalan dalam diri Quartararo. Namun, setidaknya dia belajar.
"Strategi kami adalah jika saya di depan, saya akan berikan segalanya. Lalu ketika di belakang tidak membuat kesalahan. Namun, saya malah melakukan sebaliknya," katanya.
"Itu langkah yang bodoh. Saya mungkin akan marah hingga dua hari ke depan, tetapi saya akan memikirkan balapan-balapan sebelumnya yang luar biasa," lanjutnya.
Quartararo masih berada di puncak klasemen MotoGP 2022.
Namun, keunggulan poin sang juara berkurang menjadi 21 poin dari Aleix Espargaro di posisi kedua.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar